Sebelumnya, 59 orang tersebut sempat diajak berkeliling di area Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) di Sukolilo. Mereka dijanjikan berangkat haji cepat untuk mengisi jatah dari Kementerian Agama pada kloter terakhir.
Mereka melapor pada Senin (5/8) sekira pukul 23.00 WIB. Warga yang tertipu berasal dari beberapa daerah seperti Madura, Malang, Pasuruan, Surabaya hingga Sidoarjo.
Sampai di Polda Jatim, beberapa korban tampak menjalankan salat di Masjid. Ada pula yang terduduk lemas dan tak menyangka akan menjadi korban. Bahkan, tak sedikit jemaah yang telah membawa serta keluarganya.
Salah satu korban yakni Misnati (47) warga Bangil, Pasuruan. Misnati mengaku dirinya telah berangkat sejak pukul 05.00 WIB. Misnati mengatakan ada oknum bernama M Junaidi yang menyuruhnya berangkat ke AHES Sukolilo.
Tak sendiri, Misnati berangkat dengan beberapa jemaah lainnya dari Bangil menggunakan bus. "Saat itu kami tidak langsung masuk ke asrama haji, tapi kami dibawa keliling di sekitar asrama haji," ucap Misnati saat melapor di Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (6/8/2019).
Tak hanya itu, Misnati mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp 31 juta. Uang tersebut digunakan sebagai DP berangkat haji plus.
"Saat itu saya mintanya untuk membayarkan uang sisanya Rp 43 juta itu setelah saya sampai di tanah suci," imbuhnya.
Misnati mengaku tak menyangka akan menjadi korban penipuan. Karena, beberapa temannya juga tak ada yang menaruh curiga pada penyelenggara haji tersebut. Terlebih, dirinya juga telah diberikan seragam haji.
Namun, Misnati hanya diberikan seragam saja. Untuk koper, baju ihram, paspor hingga visa baru akan diberikan sesampainya di AHES.
"Kami percaya karena memang kami semua mendapatkan seragam haji tersebut. Di sini kami semua niat untuk naik haji tapi malah menjadi korban penipuan," pungkasnya.
Tonton video 100 Jemaah Haji Khusus Maktour Bertolak ke Tanah Suci:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini