Sebelumnya, helikopter Mi-8 milik BNPB melakukan pemadaman melalui udara. Water booming dilakukan selama dua hari berturut-turut.
"Operasi water booming kebakaran hutan Gunung Arjuno dihentikan hari ini. Diganti penyisiran melalui jalur darat untuk memantau bara api di sisa kebakaran," ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Batu Achmad Choirur Rochim kepada detikcom, Senin (5/8/2019).
Menurutnya, penyisiran jalur darat dilakukan untuk memastikan adanya bara api yang tersisa. Helikopter milik BNPB akan kembali beraksi jika masih banyak bara api di Gunung Arjuna.
"Penyisiran darat melalui jalur Brak Seng, untuk memastikan saja. Jika masih ada ditemukan bara api. Maka besok kembali kita lakukan pemadaman melalui udara atau water booming," terang Rochim.
Namun jika memungkinkan, para personel gabungan yang melakukan penyisiran juga akan melakukan pemadaman api secara manual. Sekaligus mengidentifikasi koordinat adanya bara api," lanjutnya.
Operasi water booming yang digelar 3-4 Agustus 2019 berjalan lancar. Pemadaman dilakukan 5 kali dalam sehari.
"Faktor cuaca dengan hembusan angin kencang disertai gugusan awan di area Gunung Arjuno mengganggu kelancaran operasi water booming. Sehingga hanya bisa dilakukan sampai pukul 15.00 WIB saja," pungkas Rochim.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan di Gunung Arjuno meluas hingga mencapai 300 hektare. Bara api masih banyak ditemukan di bekas area kebakaran.
BPBD Kerahkan Helikopter Padamkan 7 Titik Api di Puncak Arjuno:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini