Polisi yang menodongkan pistol ke pelaku tabrak lari adalah Bripka Khasim dan Bripka Muhammad Arif. Keduanya anggota Satlantas Polres Mojokerto.
Bripka Khasim mengatakan, saat itu dirinya sedang mengatur lalu lintas bersama Bripka Arif di depan Pos 906 Simpang 3 Klenteng, Mojosari, Sabtu (3/8). Sekitar pukul 07.45 WIB, dia dimintai tolong oleh warga untuk mengejar mobil Toyota Fortuner warna putih nopol S 1479 QJ. Saat itu sejumlah warga juga melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor.
Mobil yang dikemudikan Hendry Wibowo (40), warga Jalan Masjid, Desa Sarirejo, Kecamatan Mojosari itu melaju dari Pos 906 menuju ke utara atau arah Sidoarjo. Tanpa berpikir panjang, Bripka Khasim pun mengejar mobil tersebut bersama Bripka Arif menggunakan sepeda motor masing-masing.
Dalam proses pengejaran, Bripka Khasim mengira orang di dalam mobil Fortuner pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Kecurigaan itu muncul saat dia melihat ban depan sisi kanan mobil tersebut pecah, tapi tetap dipacu oleh pengemudinya. Terlebih lagi, pelaku akan menabrak dirinya saat berusaha menghadang di kawasan simpang 3 Kartini, Mojosari.
![]() |
"Saya menduga pelaku curanmor, karena ban kanan meletus mobil masih dilarikan. Saya juga sempat was-was karena saya mau ditabrak pelakunya," kata Bripka Khasim saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/8/2019).
Kendati begitu, lanjut Bripka Khasim, pengejaran terus dilakukan. Bersama Bripka Arif dan warga, dia kembali menghadang pelaku di kawasan simpang 3 Krembung Dumpul, Mojosari. Namun, lagi-lagi pelaku berhasil kabur ke arah Sidoarjo.
Pelarian pelaku baru bisa dihentikan sekitar 2 Km dari Pos 906 Mojosari. Saat itu Bripka Khasim memperlambat laju truk-truk yang menuju arah Prambon, Sidoarjo. Sehingga laju mobil pelaku terhalangi oleh truk-truk tersebut.
"Kami waspada kalau pelaku membawa senjata tajam atau senjata api. Makanya kami antisipasi dengan mengeluarkan senjata (pistol) untuk melindungi teman dan warga sekitar," ungkapnya.
Dengan hati-hati Bripka Khasim dan Bripka Arif terpaksa mendekati pelaku sembari menodongkan pistol. Pasalnya, saat itu pelaku tidak mau keluar dari mobilnya. Kecurigaan orang di dalam mobil adalah pelaku curanmor terus ada di dalam pikirannya.
![]() |
"Saya baru tahu kalau dia pelaku tabrak lari setelah mendapatkan informasi lewat HT dari Unit Lalu Lintas Polsek Pungging yang menangani kecelakaan," terangnya.
Alasan yang sama dilontarkan Bripka Arif. Dia mengaku terpaksa menodongkan pistol karena belum tahu pengemudi mobil Fortuner ternyata pelaku tabrak lari. Yang ada dalam pikirannya kala itu orang di dalam mobil tersebut pelaku kriminal yang bisa saja memegang senjata.
"Saya keluarkan senjata karena tidak tahu di dalam kendaraan ada berapa orang yang bisa membahayakan masyarakat dan kami sendiri," ujarnya.
Tugas mengamankan pelaku tak berhenti sampai di situ. Menurut Bripka Arif, saat itu massa mulai menyerang pelaku. Sebagian memukul pelaku yang masih bertahan di kursi kemudi, sebagian lainnya merusak kaca spion dan keempat ban mobil tersebut. Oleh sebab itu, pelaku terluka di wajahnya.
Bahkan warga yang geram berusaha menggulingkan mobil pelaku. Beruntung aksi main hakim sendiri bisa dihentikan.
"Kami halau massa dan kami bawa pelaku ke Pos 906 Mojosari supaya tidak dipukuli warga," jelasnya.
Kepada dirinya, tambah Bripka Arif, pelaku mengaku ketakutan sehingga kabur usai menabrak seorang pengendara sepeda motor di Jalan Raya Desa/Kecamatan Pungging sekitar pukul 06.30 WIB. Pelaku belum bisa diperiksa lantaran menjalani perawatan di RS Reksa Waluya, Kota Mojokerto.
"Pelaku sempat saya tanya kenapa kabur? Ngakunya hanya takut gitu," tandasnya.
Hendry kabur usai menabrak Mochammad Machin (72), warga Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Korban mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 nopol W 2384 UJ.
Akibat tabrak lari yang dilakukan Hendry, korban mengalami patah kaki dan gegar otak ringan. Kini korban dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini