19 Desa di Kabupaten Kaya Minyak Ini Sulit Air Bersih di Musim Kemarau

Bojonegoro - Musim kemarau membuat 19 desa di 11 kecamatan di Bojonegoro kekeringan. Sumber air sudah kering dan warga kesulitan mendapatkan air bersih

Desa yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih adalah Desa Pejok di Kecamatan Kepohbaru. Desa Ngeper di Kecamatan Padangan. Desa Kedungsari, Desa Bakulan, dan Desa Pandantoyo di Kecamatan Temayang.

Kemudian Desa Bareng dan Desa Siwalan di Kecamatan Sugihwaras. Desa Gamong di Kecamatan Tambakrejo. Desa Sugihwaras, Desa Nganti, dan Desa Luwihaji di Kecamatan Ngraho.

Lalu Desa Sukowati di Kecamatan Kapas. Desa Pelem di Kecamatan Purwosari. Desa Tlogohaji, Desa Sumberharjo, Desa Kayulemah di Kecamatan Sumberrejo. Desa Kasiman, Desa Sambeng di Kecamatan Kasiman. Serta Desa Sumberjokidul di Kecamatan Sukosewu.

"Mulai dua minggu ini banyak desa yang terdampak kekeringan dan mengalami sulit air. Warga mengajukan surat dari desa untuk dibantu air bersih," ujar Kepala BPBD Bojonegoro Umar Ghoni kepada detikcom, Jumat (2/8/2019).

Warga mengeluhkan sulit air bersih karena di wilayah sekitarnya sudah tidak ditemukan lagi sumber air. Banyak sumur yang tidak keluar sumber airnya. Kalaupun ada, sumber air itu lokasinya sangat jauh dari permukiman, yang jaraknya hampir 2 kilometer.

Baca juga: Kekeringan di Malang Selatan Meluas, 310 Hektare Lahan Terancam Gagal Panen

Foto: Ainur Rofiq

Baca juga: Tiga Desa di Banyuwangi yang Kekeringan Dipasok Air Bersih

"Kalaupun ada sumber air, itu jaraknya 2-3 kilometer. Sehingga warga merasa kesulitan. Untuk dua pekan ini suplai air juga telah dilakukan sebanyak 47 kali pengiriman tangki berisi air bersih," ucap Umar.

Ditambahkan Umar, warga yang terdampak kekeringan untuk segera melapor kepada BPBD Bojonegoro agar mendapat bantuan air bersih. Sebab, kekeringan di Bojonegoro diprediksi bakal terus meluas sampai bulan Oktober mendatang.

BPBD Bojonegoro juga telah melakukan koordinasi dengan PDAM. Bahkan pada tahun 2019 sendiri, BPBD Bojonegoro menyiapkan anggaran 200 juta untuk 500 tangki air bersih. Agar semua tercukupi air bersih, pihak BPBD membuat jadwal pengiriman air bersih ke lokasi kekeringan yang setiap harinya dilakukan sebanyak 3-4 kali.

Langkah ini tentunya dilakukan untuk mengantisipasi musibah kekeringan. Tercatat sudah ada 3.415 orang dari 3.025 Kepala Keluarga di Bojonegoro yang terdampak sulit air bersih saat ini.

"Kami sudah siapkan suplai air bersih untuk 500 tangki nanti," tandas Umar. (iwd/iwd)