Alpa Registrasi Berujung Ancaman DO Mahasiswa UMM

Round-Up

Alpa Registrasi Berujung Ancaman DO Mahasiswa UMM

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Jumat, 02 Agu 2019 07:29 WIB
Foto: Tangkapan Layar
Surabaya - Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) terancam drop out, meski baru saja menyelesaikan sidang skripsi. Mahasiswa UMM jurusan Teknik Informatika itu dinyatakan non aktif pada semester 14. Semua hanya karena persoalan administrasi seperti cuitan Rea Handayani di Twitter.

Melalui akun Twitter @malarea, Rea posting persoalan yang tengah dihadapi adiknya, Rahil Hamdani, sekitar pukul 12.05 WIB. Enam jam berselang, sudah ada 3.517 orang retweet posting-an itu dan 1.149 orang menyukainya.

"Twitter, please do your magic," tulis Handayani memberikan judul pada cuitannya itu.

Dia mulai menceritakan permasalahan yang tengah dihadapi sang adik. Sekaligus meminta bantuan warganet untuk retweet apa yang ia posting. Dia juga menerangkan soal kondisi adiknya yang terlihat sangat terpukul. "Terus terang adik seminggu terakhir sudah lelah dan tidak bisa tidur, diliput rasa bersalah ke orang tua kami di Riau," terangnya.


Menurutnya, pihak keluarga hanya bisa pasrah. Karena segala upaya sudah dilakukan, termasuk menghubungi pusat informasi Kemenristekdikti untuk berkonsultasi. Saat itu, didapatkan penjelasan bahwa data bisa diubah oleh pihak kampus setempat.

"Teman2, kalau boleh minta retweetnya, tolong bantu aku meminta kebaikan hati rektor @UMMcampus. Adikku baru saja sidang skripsi di semester 14 dengan IPK 3,32; sekarang malah terancam DROP OUT karena masalah administrasi," cuitnya.

Kepala Humas dan Protokoler UMM Joko Susilo mengatakan, persoalan tersebut sebenarnya sudah dijelaskan langsung kepada mahasiswa itu beserta kerabatnya. Hal itu terjadi ketika keduanya mendatangi kampus UMM dan bertemu dengan kepala bidang akademik.

Catatan akademik mahasiswa UMM/Catatan akademik mahasiswa UMM/ Foto: Tangkapan Layar

Kampus hanya bisa menakar dua opsi dalam persoalan itu. Pertama bisa lulus dan menyandang sarjana atau gagal karena teledor memasukkan data diri dalam sistem akademik.


"Sebetulnya itu tidak usah dilakukan, karena penjelasan dari A sampai Z sudah disampaikan oleh kampus melalui Bidang Akademik. Yang bersangkutan dan kerabatnya sudah konfirmasi ke kampus dan bertemu dengan bidang I yang mengurus soal akademik. Semua sudah dijelaskan terkait situasi, kondisi dan posisi dari mahasiswa itu. Serta catatan akademik yang menunjukkan jika posisinya non aktif di semester 14 ini," kata Joko saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/8/2019).

Non aktif yang dimaksud, lanjut Joko, yakni status dari mahasiswa bernama Rahil Hamdani itu dalam sistem pembelajaran per semester yang terkoneksi langsung dengan Kemenristekdikti. Sang mahasiswa lupa memasukkan skripsi dalam KRS.

"Karena yang bersangkutan tidak melakukan registrasi di awal semester 14. Maka statusnya dianggap non aktif. Itu murni keteledoran dari mahasiswa bukan kampus," ujarnya.

Sementara berdasarkan catatan akademik dalam sistem yang terkoneksi di Kemenristekdikti, Rahil dinyatakan aktif mulai semester 1 hingga 10. Selanjutnya menginjak semester 11 dan 12, Rahil diketahui dalam posisi non aktif sebagai mahasiswa. Hal itu terulang kembali pada semester 14 ini. Belakangan, Rahil menyadari lupa untuk melakukan registrasi di awal semester 14.


UMM sendiri tengah berupaya menemukan solusi untuk menyelesaikan persoalan itu. Koordinasi dengan Kemenristekdikti sebagai induk perguruan tinggi tidak berhenti dilakukan, setelah masalah ini mencuat.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kemenristekdikti dan Kopertis, bagaimana bisa menyelesaikannya. Jika berkata aturan, ini jelas salah fatal. Namun, kita berupaya untuk bisa mendapatkan solusi yang terbaik," sebut Joko.


Ortu Calon Mahasiswa UIN Pekanbaru Nangis Gegara Biaya Kuliah:

[Gambas:Video 20detik]


Alpa Registrasi Berujung Ancaman DO Mahasiswa UMM
(fat/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.