Khofifah Apresiasi Unair Punya Industri Cangkang Kapsul Zero Waste

Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Industri Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Khofifah mengapresiasi pengolahan cangkang kapsul yang menerapkan sistem zero waste.

"Ini sudah kategori clean industry. Tadi saya tanya yang terbuang dari sisa cangkangnya itu direcycle dan ini zero waste," kata Khofifah usai peresmian di Unair Kampus C Surabaya, Kamis (1/8/2019).

Khofifah ingin mengajak dunia industri untuk memanfaatkan temuan kapsul rumput laut ini dengan baik. Selain ramah lingkungan, kapsul ini juga terjamin halal karena bahan bakunya dari tumbuhan.

"Kita semakin membutuhkan proses yang zero waste. Hulu hilirnya menurut saya sangat penting untuk direplikasi di banyak titik banyak tempat dan saya ingin mengajak dunia farmasi untuk menggunakan cangkang kapsul berbahan baku rumput laut," terang Khofifah.

Baca juga: Khofifah Kenang Zaman Kuliah Saat Sambut Ribuan Mahasiswa Baru Unair

"Selama ini cangkang berbahan baku gelatin ini artinya campuran dari berbagai hewani dan oleh karena itu kalau ingin tingkat kehalalannya itu garansi maka cangkang kapsul berbasis rumput laut ini 100 persen halal," imbuhnya.

Khofifah menambahkan langkah yang dibuat Unair ini bisa menjadi referensi perguruan tinggi lainnya. Pasalnya, dari memanfaatkan rumput laut, hal ini bisa menyejahterakan petani rumput laut.

"Ini akan menjadi referensi perguruan tinggi yang menginisiasi teaching industry dan produknya berkaitan dengan industri farmasi dan penguatan penyejahteraan petani rumput laut. Dan prosesnya bisa sampai end product-nya," ucap Khofifah.

Baca juga: Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Kendalikan Polusi Udara

Selain itu, Khofifah mengingatkan jika dewasa ini penting dilakukan inovasi yang bisa masuk ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Khofifah mengingatkan selama ini banyak inovasi dari kampus yang tidak selaras dengan kebutuhan DUDI. Alhasil, pemanfaatannya juga tak akan optimal.

"Teaching industry ini adalah sesuatu sekali. Karena saat kita sering mendiskusikan industri 4.0, Jepang sudah masuk 5.0, di kotanya Jack Ma sudah 6.0, ndak mungkin tidak melakukan inovasi. RnD kita harus berkembang pesat," tegas Khofifah.

"Ketika kemudian ini masuk ke kampus, Ini sudah dunianya. Banyak researcher di kampus. Yang sering kali berkembang ndak matching dengan DUDI. Maka dari teaching industry dimulai dari cangkang kapsul yang berbasis rumput laut, saya rasa ini efeknya banyak sekali terutama pada petani rumput laut," pungkasnya. (sun/fat)