Kekesalan warga diluapkan dengan menguruk beberapa titik jalan yang rusak dengan pasir batu sebagai sindiran. Di atas urukan itu, warga menanam pisang.
Akibat aksi ini, hanya satu jalur jalan yang bisa dilintasi. Polisi dan satpol PP mengatur sistem contra flow agar tak terjadi kemacetan.
"Kami sudah kesal. Jalan ini sangat ramai karena selain jalan antar kecamatan juga jalur wisata. Karena kerusakan jalan, banyak terjadi kecelakaan," kata korlap aksi, Yusuf, di lokasi, Rabu (31/7/2019).
![]() |
Yusuf mengatakan kerusakan jalan di jalur tersebut juga disebabkan lalu-lintas truk milik sejumlah perusahaan. Menurut Yusuf ada sekitar 7 perusahaan yang kendaraannya setiap hari melintasi jalan kabupaten itu.
"Banyak truk melebihi tonase yang lewat juga mempercepat kerusakan jalan. Kami minta perusahan bertangungjawab," tandasnya.
Kerusakan berupa mengelupasnya aspal, gelombang hingga lubang jalan juga menganggu mobilitas. "Yang kami minta segera ada perbaikan. Truk yang tak sesuai tonase jangan lewat," tandasnya.
Yusuf mengatakan, jika aksi warga tak diperhatikan, maka akan terus dilanjutkan. "Kalau nggak ada perhatian, besok truk-truk itu tak boleh lewat," tandasnya.
(fat/iwd)