"Kemarin saya lihat reog di depan kantor Pemkab. Sangat bagus, indah dan keren," tutur Bernadette dalam bahasa Inggris, Selasa (30/7/2019).
Menariknya, mereka berkeliling kota di Indonesia menggunakan sepeda. Alasannya, mereka ingin mengenal penduduk lokal dan mengenal budaya tiap daerah.
"Saya tertarik dengan Ponorogo, disini orangnya ramah. Banyak kesenian juga, ada reyog yang sangat keren, musiknya, tariannya," terang dia.
Bernadette bersama suaminya selama 3 tahun terakhir memang tengah melakukan perjalanan berkeliling dunia dengan menggunakan sepeda.
Saat melihat lebih dekat, sepeda keduanya dilengkapi dengan peralatan sepeda seperti ban cadangan, pompa angin, serta peta sebagai penunjuk arah.
"Iya, kami bawa semua perlengkapan kami disini (sambil menunjuk kantong)," jelas dia.
Bernadette menambahkan niat mereka bersepeda keliling dunia untuk mempelajari budaya dan kesenian. Sehingga tidak pergi ke kota besar melainkan ke kota kecil seperti Ponorogo. Karena di kota kecil ada budaya dan kesenian yang bisa dipelajari.
Setiap negara dan kota yang sudah dikunjungi selalu ditandai di peta. Sehingga mereka tahu jika sudah mengunjungi negara dan kota itu. Saat ini, kata dia, selama 3 tahun itu sudah mengunjungi 7 negara. Indonesia dan Ponorogo adalah kota terkahir yang dikunjungi oleh mereka sebelum harus kembali ke negara asalnya, Prancis.
"Ponorogo adalah kota terkahir. Jika sudah puas berkeliling di Ponorogo saya akan pergi ke Australia," pungkas dia. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini