"Atraksi, kreatifitas, inovasi yang ditunjukkan anak-anak ini menjadi bagian penguatan peran anak. Tapi yang lebih penting adalah tema kita beda dengan tema nasional. Tema nasional kan 'kita anak indonesia kita gembira' tetapi khusus Jawa Timur kita ingin lebih substantif. Bagaimana peran keluarga memberikan perlindungan pada anak," kata Khofifah usai melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional, di Taman Safari Prigen, Pasuruan, Sabtu (27/7/2019).
Khofifah menyoroti penggunaan gadget oleh anak. Menurut dia, orang tua harus memperhatikan aktivitas siber anak-anaknya.
"Hari ini anak-anak tidak semua termonitor dengan baik bagaimana mereka mengakses gadget. Para orang tua tidak semuanya terkonfirmasi apa yang diakses anak anak. Para orang tua masih lumayan banyak yang gaptek. Oleh karena itu perlindungan keluarga terhadap apa yang dilakukan anaknya adalah termasuk aktivitas dengan gadget, aktivitas dalam dunia siber, aktivitas dalam dunia maya. Orang tua tak boleh abai, harus dididik, dibina dibimbing," terangnya.
Selain orang tua biologis, tanggungjawab ini juga dimiliki orang tua edukatif, yakni guru. Di sekolah, guru-guru adalah wakil dari orang tua.
"Maka para guru juga harus mendidik membimbing anak didik. Tidak hanya transfer of knowledge tapi juga transfer of attitude. Hari anak nasional 2019 ini kita harapkan para orang tua secara biologis dan para orang tua edukatif di sekolah sama-sama memberikan perlindungan terbaiknya kepada anak-anak mereka," urainya.
Khofifah juga memberikan penekanan pada kasus kejahatan seksual kepada anak yang jumlahnya masih banyak di Jatim. Ia kembali menekankan peran aktif keluarga.
"Kekerasan seksual ini secara nasional Pak jokowi sudah memberikan atensi yang luar biasa, undang-undang juga memberikan sanksi yang cukup berat. Oleh karena itu sekarang implementasi di lapangan. Paling bawah, lini paling kecil yaitu keluarga, anak-anak di rumah harus terlindungi, harus merasa aman," terangnya.
Kejahatan seksual pada anak sangat rentan dilakukan orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi mereka. Seperti orang tua, saudara, bahkan guru. Dalam kasus seperti ini, peran masyarakat sangat dibutuhkan.
"Hari ini kasus inses masih lumayan banyak terjadi. Berarti kembali ke perlindungan keluarga. Tapi siapa yang melaporkan itu kasus inses, biasanya korban setelah terjadi dampak kehamilan baru tergerak melaporkan. Pelaku tertinggi ayah kandung, kemudian kakak, kemudian paman. Bisa dibayangkan hidup korban yang masih tergatung pada pelaku pasti mengalami tekanan batin. Oleh karenanya kitab semua harus tergerak melindungi anak-anak," pungkasnya.
Dalam acara yang dihadiri lebih dari seribu anak ini, Khofifah juga didampingi Wakil Bupati Pasuruan A Mujib Imron. Khofifah sempat membagikan bingkisan pada anak-anak dan beberapa anak juga memberikan cinderamata berupa lukisan.
(iwd/iwd)











































