Endang Sriani, salah satu eksportir bakso mengatakan meskipun masih awal, dalam sekali ekspor ia bisa meraup keuntungan total Rp 64 juta. Sedangkan untuk tujuannya masih ke Hong Kong saja.
"Saya perminggu masih ekspor 200 kilo soalnya masih awal mulai Maret ini. Tujuan Hong Kong saja," kata Endang kepada detikcom usai pelepasan ekspor komoditas pertanian di kantor BKKP Jalan Juanda, Selasa (16/7/2019).
Menurut Endang, untuk pemesan baksonya masih dilakukan masih sesuai orderan perorang saja. Sebab rata-rata pemesannya adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong.
"Pesannya masih sesuai orderan. Pemesannya para TKI di sana. Itu baksonya sudah masak nanti di sana tinggal rebus saja sama buat kuah dan siap dimakan. Jadi hanya berupa pentol saja," terang perempuan asal Blitar itu.
Untuk pembuatan baksonya, lanjut Endang, ia masih mengerjakan secara home industry. Dalam 2 hari ia bisa membuat sekitar 200 kg bakso.
"Pengerjaan masih home industry saya dengan suami dan saudara sendiri. Sehari itu kan semisal 200 kilo saya buat sampai 2 hari saja," Endang melanjutkan.
Karena pemesannya mayoritas TKI, ia berharap, komoditas ekspornya nantinya bisa merambah ke negara-negara yang banyak dihuni para TKI.
"Harapannya kita nanti tidak hanya di Hong kong saja. Tapi juga bisa merambah negara lain yang memang banyak TKI atau orang-orang Indonesia di luar negeri seperti di Arab Saudi dan negara lain," tandasnya.
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini