M Ridwan sudah hobi memelihara ayam sejak kecil. Kemudian sejak dua tahun lalu, ASN yang tinggal di Perum Taman Jenggala, Sidokare itu mulai memelihara ayam hias dari Eropa.
"Awalnya kami melihat ayam-ayam asal Eropa itu di Batu. Kemudian kami mencoba untuk memelihara dengan cara membeli telur ayam tersebut dari Turki," kata pria yang akrab disapa Sony kepada detikcom di rumahnya, Senin (15/7/2019).
Menurutnya, 10 butir telur ayam Turki harganya Rp 5 juta. Kala itu ia membeli 20 butir telur. Dari 20 telur tersebut, hanya 40 persen yang berhasil menetas.
"Awal memelihara ayam dari Eropa ini berjenis Amirican Silkie dan Brahma. Karena ayam ini yang paling disukai karena ada keunikan dari bulunya," imbuh Sony.
Sony bercerita, kedua jenis ayam tersebut punya kesamaan. Yakni sama-sama berbulu lebat. Bahkan saking lebatnya, mata Silkie hampir tidak terlihat. Bulunya lebat hingga ujung kaki. Putih, bersih dan menggemaskan.
![]() |
"Saat ini kami memiliki lebih dari seratus ekor ayam hias mulai dari anakan dan indukan. Bahkan sudah dijualbelikan melalui online dan offline," terang Sony.
Ayam hias Amirican Silkie yang baru berumur 2 minggu harganya Rp 1, 5 juta. Sementara untuk indukan seharga Rp 15 juta. Kemudian untuk anakan jenis Brahma Rp 250 ribu. Sedangkan untuk sepasang indukan Rp 5 juta.
Anakan jenis Poland harganya Rp 250 ribu. Kemudian sepasang indukan dibantrol Rp 3 juta.
Untuk satu paket anakan dan indukan jenis Modern Game bantam ayam India harganya Rp 1 juta. Sementara harga jenis Bantam Chocin tergantung bentuknya. Semakin bulat semakin mahal. Untuk anakan Rp 250 dan untuk indukan Rp 3 juta.
"Cara merawat ayam-ayam itu sangat mudah yang penting harus telaten. Setiap bulan menghabiskan Rp 1,2 juta untuk membeli makanannya. Dan alhamdulillah setiap bulan kami berhasil meraup belasan juta rupiah," pungkas Sony.
(sun/bdh)