"Untuk yang SMA Swasta terutama SMA Bakti dan Muhamadiyah, tidak perlu khawatir jika tidak dapat siswa," kata Kasie SMA Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo Zamroni saat ditemui detikcom, Jumat (28/6/2019).
Zamroni menjelaskan, ke depan pihaknya bakal mengatur sistem zonasi lebih baik lagi. Sebab, di Ponorogo ada 2 sekolah favorit dalam satu zonasi. Contohnya, SMAN 2 dan SMAN 3 Ponorogo.
"Nah ini akan kita atur zonasinya kembali. Supaya tidak seperti ini, apalagi harusnya zonasi kan pemerataan siswa malah tidak dapat siswa," Imbuhnya.
Bahkan untuk 10 SMA Negeri wilayah pinggiran pagunya belum terpenuhi. Hingga saat ini, hanya ada 6 SMAN di Bumi Reog yang pagunya terpenuhi. Yakni SMAN 1, 2 dan 3 Ponorogo, SMAN Pulung, SMAN Badegan serta SMAN Babadan.
"Nanti kita evaluasi untuk satu tahun terakhir ini," tambahnya.
Saat disinggung kembali soal SMA swasta yang kekurangan murid, menurutnya sekolah swasta bisa regrouping. Misalnya, SMA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 1 Ponorogo tahun ajaran 2018/2019 hanya ada 8 siswa. Jadi, Siswa baru SMA tersebut bisa digabung dengan sekolah lainnya dalam kegiatan belajar mengajarnya.
"Kalau seperti itu kan bisa saja anak didiknya pindah ke sekolah lain. Tapi tidak semudah itu juga," paparnya.
Untuk sekolah swasta, ada beberapa aturan yang harus dievaluasi oleh tim regrouping. Mulai dari ada tidaknya siswa hingga izin operasional yang habis.
"Kita evaluasi dulu setahun terakhir seperti apa," pungkasnya.
(sun/bdh)