"Saya kan masih saudara sama yang punya hajatan, terus saya dikirimi nasi. Selang 24 jam kemudian saya seperti kebas, terus menggigil tapi badan saya panas," tutur Wiji Hariyanto (49) warga Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, saat ditemui di Puskesmas Jenangan, Sabtu (22/6/2019).
Selain Wiji, Sugeng Prayitno (38) juga merasakan hal serupa. Bahkan dia bersama istri dan satu anaknya harus dirawat inap di Puskesmas Jenangan. warga keracunan
"Kerasanya pusing, mual, mules, nggak enak di perut," terang dia.
Menurutnya, kejadian bermula saat Kamis (20/6) malam. Dirinya bersama puluhan warga lain diundang dalam acara kenduri di rumah Tumirah, tetangganya.
Nasi kenduri yang dibagikan berupa nasi beserta lauk gulai ayam yang dimasak juru masak Rusmini. Memakai bahan bumbu gulai yang disimpan dan pernah dipakai sebelumnya, Rusmini pun mengolah masakan untuk kenduri.
Selang keesokan harinya, Jumat (21/6) sore. Warga mengeluhkan pusing dan mual. Total ada 30 warga yang mengeluhkan sakit serupa usai makan nasi kenduri tersebut.
"Kami juga nggak berani menduga karena keracunan, sampel makanan dan air katanya diambil untuk di lab-kan," imbuh Sugeng.
Sugeng pun hanya bisa pasrah dan ingin agar segera pulih. Dia merasa tidak tega melihat anak semata wayangnya mengalami keracunan seperti dirinya.
"Ingin cepat pulih dan sembuh, semoga cepat ketahuan apa penyebabnya biar warga tidak panik," pungkas dia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini