CNC diikuti 55 peserta, baik OPD, BUMN maupun instansi swasta. Karnaval ini menyusuri sepanjang jalan protokol di Kota Madiun. Penampilan pendekar silat, kesenian Dongkrek dan reog Ponorogo menjadi perhatian para penonton.
"Meriah sekali, sangat senang bisa melihat aneka ragam budaya. Ini saya mengajak anak agar mengenal budaya," kata Murni (35), pengunjung asal Magetan kepada detikcom, Sabtu (22/6/2019) dini hari.
Wali Kota Madiun Maidi berharap even tahunan ini dapat menjadi ajang promosi daerahnya ke kancah Nusantara. "Saya berharap even tahunan ini bisa menjadi potensi wisata di kota Madiun," terangnya.
Kesenian bela diri silat ditampilkan Sekretariat Kota Madiun pada nomor urut satu. Disusul kesenian Dongkrek dari kota tetangga, yakni Kabupaten Madiun. Kesenian Dongkrek memiliki sejarah panjang bagi warga setempat.
Dongkrek merupakan kesenian asli dari Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun. Para pria dan wanita menari dengan memakai topeng diiringi musik tradisional. Tarian ini mengisahkan petani gagal panen (pagebluk).
Kesenian reog yang disuguhkan Pemkab Ponorogo juga tak kalah meriah. Karnaval ini dimulai Jumat malam pukul 20.00 WIB sampai dini hari tadi pukul 01.00 WIB.
Sebelum iring-iringan peserta CNC, atraksi tarian yang menggambarkan tokoh Retno Dimulah mengawali karnaval ini. Retno merupakan tokoh pendiri Kota Madiun.
Ribuan warga tampak memadati rute yang dilewati. Mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Cokroaminoto, Jalan Musi, dan Finish di Jalan Agus Salim di depan SMPN 2 kota Madiun. Even tahun kedua oleh Pemkot Madiun ini mengusung tema Harmoni Nusantara.
Satlantas Polresta Madiun melakukan penutupan jalur mulai sisi utara menuju jalan pahlawan. Penutupan juga di perempatan Jalan Panglima Sudirman. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini