Kondisi itu diketahui Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke GMSC di Jalan Gajah Mada pada hari pertama kerja usai cuti Lebaran. Kepala Daerah yang akrab disapa Ning Ita itu mendapati sejumlah sarana gedung belum tuntas dibangun.
"Pembangunan gedung ini ada wanprestasi dilakukan pemborong. Sudah disanksi pengembalian kerugian ke kas negara," kata Ning Ita kepada wartawan di dalam GMSC, Senin (10/6/2019).
Wanprestasi yang dilakukan pihak ketiga, lanjut Ning Ita, mengakibatkan pembangunan sejumlah sarana gedung tidak tuntas. Antara lain, toilet khusus difabel, parkir, taman, serta AC central. Bahkan plafon toilet sisi timur di lantai 2 nampak sudah ambrol sebagian.
Oleh sebab itu, tahun ini pihaknya kembali mengucurkan anggaran untuk menyempurnakan fasilitas di GMSC. Pembangunan tahap 4 akan dituntaskan tahun ini.
"Ini menjadi tanggung jawab kami untuk menyelesaikan di tahap 4. Supaya bisa memfungsikan gedung ini secara maksimal," terangnya.
Pembangunan GMSC yang menempati lahan bekas RSUD di Jalan Gajah Mada itu dianggarkan selama 3 tahun. Tahun 2016 telah digelontorkan Rp 30,6 miliar. Tahun 2017 Rp 34,1 miliar, serta Rp 7 miliar di 2018. Tahun 2016 proyek ini dimenangkan oleh PT PT Mustika Zidane Karya.
Sementara 2017 digarap PT Ardi Tekindo Perkasa untuk finishing gedung. Mulai dari pengecatan, pemasangan pintu, instalasi listrik, AC dan penambahan satu ruangan di lantai bawah untuk tempat genset. Anggaran tahun 2018 sendiri untuk pengadaan lift, eskalator, genset dan pompa air.
Gedung super megah ini terbagi dalam tiga lantai. Bagian basemen untuk tempat parkir kendaraan. Lantai 1 untuk ruang pameran produk UMKM Kota Mojokerto, lantai 2 pusat pelayanan masyarakat. Sedangkan lantai 3 difungsikan sebagai aula pertemuan berkapasitas 1.000 orang.
Kini sejumlah pelayanan publik telah beroperasi di GMSC. Seperti Imigrasi, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Tele Center Pallapa, BPR Syariah, Dispendukcapil dan layanan perizinan. (sun/bdh)