Bandara Juanda Alami Penurunan Penumpang, Tiket Mahal Jadi Penyebab

Bandara Juanda Alami Penurunan Penumpang, Tiket Mahal Jadi Penyebab

Suparno - detikNews
Selasa, 28 Mei 2019 18:12 WIB
Pos pengamanan di Bandara Juanda/Foto: Suparno
Sidoarjo - Menjelang arus mudik, jumlah penumpang di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo justru menurun. Salah satu penyebabnya, lantaran harga tiket pesawat yang naik.

Hal ini disampaikan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Heru Prasetyo, usai membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2019.

Heru menambahkan dari datanya, untuk pesawat penumpang penurunannya mencapai 22 persen. Sementara untuk penerbangan 17 persen, dan untuk cargo sebanyak 4,2 persen.

"Besar penurunan mencapai 22 persen untuk penumpang, 17 persen untuk penerbangan dan untuk cargo 4,2 persen. Penyebab mengalami penurunan jumlah penumpang pesawat dari beberapa faktor. Salah satunya adalah kenaikan harga tiket pesawat," kata Heru kepada wartawan di Terminal T1 Bandara Juanda, Selasa (28/5/2019).


Kendati demikian, Bandara Juanda tetap menyediakan Posko Terpadu untuk melayani masyarakat yang ingin mudik menggunakan pesawat.

Posko Terpadu ini untuk menunjang koordinasi secara intensif dalam mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang dapat terjadi. Selain itu, untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik penumpang, Bandara Juanda juga akan beroperasi 24 jam selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2019.

"Posko Terpadu ini menjadi agenda rutin setiap tahunnya, pelaksanaan posko terpadu angkutan lebaran harus tetap mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan," imbuh Heru.

Posko ini akan dilaksanakan selama 16 hari terhitung mulai dari H-7 (29 Mei 2019) hingga H+7 (13 Juni 2019). Selain pihak internal PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda, posko ini juga melibatkan beberapa instansi yaitu Otoritas Bandara Wilayah III, Lanudal Juanda, TNI AD, TNI AU, Polsek Sedati, BMKG, Basarnas, CIQ, Airlines dan Ground Handling.


"Untuk prediksi puncak pergerakan pesawat pada arus mudik terjadi pada H-7 (31 Mei) dan arus balik pada H+4 (10 Juni). Kemudian untuk puncak kepadatan penumpang pada arus mudik H-7 (31 Mei) dan arus balik pada H+3 (9 Juni). Selanjutnya untuk pergerakan kargo pesawat pada arus mudik terjadi pada H-7 (31 Mei) dan arus balik pada H+6 (12 Juni)," terang Heru.

Di kesempatan yang sama, PLT Kepala Otoritas Bandara Nafhan Syahroni mengatakan tiket batas atas di tahun ini justru lebih tinggi di tahun lalu. Pasalnya, di tahun ini telah keluar keputusan menteri no 106 tahun 2019, bahwa harga tiket sudah diturunkan dari batas atas sebesar 12 hingga 16 persen.

"Contohnya untuk tiket pesawat Garuda yang ekonomi yang awalnya sebesar Rp 1,7 juta, saat ini sudah mengalami penurunan. Sebenarnya penurunan penumpang tersebut disebabkan beberapa faktor salah satu adanya jalan tol," pungkas Nafhan.



Simak Juga 'Jumlah Penerbangan di Bandara Juanda Ditambah saat Mudik 2019':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Berita Terkait