Refleksi 1 Tahun Bom Surabaya Tercurah Lewat Doa dan Deklarasi Lawan Teroris

Refleksi 1 Tahun Bom Surabaya Tercurah Lewat Doa dan Deklarasi Lawan Teroris

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 14 Mei 2019 20:41 WIB
Doa bersama di gerbang tempat bom setahun lalu meledak (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Surabaya - Seluruh elemen warga Kota Surabaya mengelar refleksi satu tahun tragedi bom di Kota Surabaya. Mereka menggelar doa bersama dan mendeklarasikan melawan terorisme.

Acara yang digelar di gedung Bharadaksa tersebut diprakarsai oleh Polrestabes Surabaya. Hadir dalam acara adalah Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho, Wali Kota Tri Rismaharini, tokoh lintas Agama, dan suporter Bonek.

Sebelum membacakan deklarasi, acara terlebih dahulu diawali dengan berdoa bersama di pintu gerbang Polretabes Surabaya. Di pintu gerbang itulah bom yang dibawa pelaku teroris meledak. Bom di Polrestabes Surabaya meledak sehari setelah peristiwa meledaknya bom di 3 gereja di Surabaya.

Pada 14 Mei 2018, pintu gerbang Polrestabes Surabaya menjadi saksi bisu penyerangan pelaku teroris yang membawa dua orang anak. Bom yang diikatkan pada tubuh mereka meledak. Petugas penjagaan terpental hingga terluka.

Namun salah satu anak pelaku berhasil selamat. Kasat Narkoba Polrestabes saat itu, AKBP Ronny Faisal Saiful Faton, berhasil menyelamatkan salah satu anak teroris yang masih hidup.


Deklarasi melawan terorisme Deklarasi melawan terorisme (Foto: Deny Prastyo Utomo)


Saat berdoa, mereka terlihat khusyuk dan khidmat di depan gerbang tersebut. Risma mengajak masyarakat Kota Surabaya untuk bersatu dan saling bergandengan tangan, untuk menyatukan perbedaan dan perdamaian.

"Mari sama-sama. Kalau terpecah belah lagi, kalau terkotak lagi maka tidak mungkin mereka menjajah kita kembali. Kita berjuang kalau tidak jaga kesatuan dan persatuan," kata Risma, Selasa (14/5/2019).

Usai menggelar doa bersama, acara dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi melawan terorisme di Kota Surabaya. Deklarasi dipimpin Risma.

Usai pembacaan deklarasi melawan terorisme, Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho mengajak masyarakat untuk tidak lagi takut dan cemas. Deklarasi tersebut merupakan komitmen bersama untuk saling menjaga Kota Surabaya.

"Kota surabaya tidak boleh diganggu dengan radikalisme dan terorisme. Harus kita jaga. Peninggalan terdahulu harus kita jaga dan bina bersama untuk lebih baik, lebih maju dan aman dan lebih bermanfaat. Dengan komitmen bersama, dengan begitu bisa mengeliminir penyebab hal yang tidak diinginkan," tandas Sandi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.