"Ya saya kira sudah gamblang lah. Rekapitulasi di KPU sudah tunjukkan hasilnya. Masak masih mau bilang menang di Jatim, ya malu lah mereka yang masih bilang bahwa Pak Prabowo menang di Jatim," ujar Ketua TKD Jatim Machfud Arifin, Rabu (8/9/2019).
"Quick count mereka enggak percaya, masak sekarang hasil KPU juga enggak mau percaya? Terus mau percaya siapa?" imbuh mantan Kapolda Jatim tersebut.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jatim sementara yang telah selesai, dari 23 kabupaten/kota per Rabu (8/9) dini hari, Jokowi unggul di 21 kabupaten/kota, sedangkan Prabowo menang di dua kabupaten/kota, yakni di Bondowoso dan Pacitan.
Dari data sementara, Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan suara 70,33% dengan total suara sebanyak 8.850.340. Sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendapat 29,67% dengan 3.732.965 suara.
Machfud optimis, di kabupaten/kota yang belum direkapitulasi, Jokowi-Maruf masih akan unggul dengan selisih tebal.
"Perkiraan kita memang sekitar 68-69 persen. Ini meningkat cukup besar dibanding perolehan Pak Jokowi pada 2014 yang dapat 53 persen. Karena apa? Karena kinerja Pak Jokowi sudah nyata, rakyat merasakannya, sehingga gelombang besar suara rakyat itu tak bisa dibendung, meski ada ribuan hoaks dan fitnah yang menyerang Pak Jokowi," ujar Machfud.
Menurut Machfud, hasil rekapitulasi KPU mestinya mengakhiri dengan sendirinya berbagai macam klaim 02. Dalam sepekan terakhir, kubu 02 di Jatim memang melakukan sejumlah manuver, seperti syukuran dan potong tumpeng.
"Biar tidak memprovokasi rakyat, ada baiknya mengakui hasil Pemilu ini, dan ke depan bareng-bareng lah bangun Indonesia," pungkasnya.
Update Real Count Pilpres 2019!:
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini