Jembatan Majapahit Malang Jadi Sasaran Coret Kelompok Berbaju Hitam-hitam

Jembatan Majapahit Malang Jadi Sasaran Coret Kelompok Berbaju Hitam-hitam

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 02 Mei 2019 11:48 WIB
Tangkapan layar video/Foto: Istimewa
Malang - Jembatan Majapahit di sisi selatan Balai Kota Malang menjadi sasaran vandalisme. Dari rekaman video yang beredar di media sosial, menampilkan sekelompok pemuda berbaju hitam-hitam memakai penutup muka mencoret bagian penyangga batas jembatan.

Sejumlah kalimat ditulis dengan menggunakan cat warna hitam. Video berdurasi 29 detik menayangkan sekelompok orang berbusana serba hitam awalnya berjalan kaki menyusuri jembatan. Salah satu di antara mereka kemudian mencoret dinding jembatan dengan cat (pilox).

'Tolak Upah Murah' adalah kalimat yang dituliskan. Aksi ini direkam oleh salah satu dari kelompok itu. Tanpa berhenti lama, mereka kemudian melanjutkan berjalan kaki melintasi Jalan Majapahit menuju ke arah pusat kota atau Alun-Alun Malang.

Kuat dugaan vandalisme terjadi pada Rabu (1/5/2019) siang, bersamaan dengan aksi mahasiswa dan buruh digelar depan Balai Kota Malang untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau Mayday.

Sekelompok orang berbaju hitam itu juga membawa dengan atribut berupa bendera warna hitam dengan logo 'A' (anarchi) di bagian tengah, bendera lain dengan kombinasi warna merah dan hitam turut dibawa salah satu diantara mereka.


Hingga kini belum diketahui pasti, identitas dari kelompok tersebut. Apakah mereka termasuk dari gerakan anarko mengacu pada atribut yang dibawa.

Jembatan Malang dicoret-coret massa berbaju hitam-hitam/Jembatan Malang dicoret-coret massa berbaju hitam-hitam/Foto: Istimewa

Pemerintah Kota Malang mengecam keras adanya aksi vandalisme di jembatan Majapahit itu. Usaha untuk mengindentifikasi kelompok itu tengah dilakukan.


"Tentunya ini sangat disesalkan, fasilitas umum yang seharusnya turut ikut dirawat, bukan malah dirusak. Apalagi jembatan Majapahit adalah bagian dari cagar budaya sudah ditetapkan," terang Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Agung Buwana kepada detikcom, Kamis (2/5/2019).

Agung juga menyakini vandalisme terjadi pada hari kemarin bersamaan dengan mayday. Hal ini mengacu kepada kalimat 'tolak upah murah' yang dituliskan pada dinding jembatan.

"Dari tulisannya masih di momen mayday, artinya kuat kita yakini terjadi kemarin. Begitu juga dengan pengunggah video di media sosial yang menegaskan terjadi pada hari kemarin," tegas Agung.

Sebelumnya massa berpakaian hitam-hitam muncul di aksi peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) 2019. Mereka beraksi di berbagai kota dan melakukan perusakan.

Mereka berpakaian hitam, baik kaos atau jaket, beberapa dari mereka juga mengenakan jaket bertudung. Celana mereka juga banyak yang berwarna hitam. Wajah mereka ditutupi oleh masker atau topeng kain hitam.


'Sejarah Perayaan May Day':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.