"Setiap habis mandi pasti gatal-gatal badan. Dan ini merata dirasakan warga hampir satu desa," ujar warga RT 16 RW 6 Dwi Susanto (44) kepada detikcom, Kamis (25/4/2019).
Pengakuan senada juga disampaikan ibu-ibu PKK yang sedang berkumpul di Kantor Desa Karangrejo. Setiap usai mandi serta habis wudhu, mereka merasakan gatal yang menyiksa.
"Waduh gatal sekali, bentol semua tangan badan," ujar Yuni Rianto (49).
Yuni mengungkapkan, warga yang mayoritas menggunakan air PDAM merasakan gatal sejak dua pekan terakhir. Untuk mengurangi rasa gatal, ia selalu sedia bedak dan minyak tawon.
"Setiap habis mandi saya selalu pakai bedak tabur kadang minyak tawon untuk mengurangi rasa gatalnya," imbuhnya.
Salah satu perangkat desa Rokim (30) yang kebetulan mencuci tangan dengan air kran juga merasakan gatal. "Ini bentol abis cuci tangan dan kaki saya," ucap Rokim.
Mengenai teror gatal tersebut, Kepala Desa Karangrejo, Suharno mencatat ada 1.200 KK yang menggunakan air PDAM. Ada sekitar empat ribu jiwa yang mengeluhkan rasa gatal usai mandi. "Jumlah warga desa 4.000. Kalau jumlah warga pelanggan PDAM di desa saya ada 1.200 an KK. Mereka megeluh gatal-gatal," ungkap Suharno.
Suharno mengaku gatal-gatal yang dikeluhkan warganya sudah terjadi sekitar 2 minggu ini.
"Tapi kita belum bisa memastikan penyebab gatal itu apa dari air PDAM atau lainnya. Karena infonya warga yang tidak menggunakan air PDAM juga merasakan gatal-gatal," kata Suharno.
Hingga saat ini Suharno belum melaporkan teror gatal itu ke pihak PDAM. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kecamatan untuk mengatasi permasalahan rasa gatal yang dialami warganya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini