Sebab selain sebagai pelanggaran, politik uang juga dianggap dapat mencederai marwah pesta demokrasi.
"Memasuki hari tenang ini, kita meminta semua anggota pengawas untuk mengintensifkan patroli pengawasan selama 24 jam secara bergantian. Khususnya di wilayah-wilayah yang sudah dipetakan dan rawan politik uang," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo, Murtapik di sela apel Akbar Pengawas Pemilu 2019, Minggu (14/4/2019).
Pengamatan detikcom menyebutkan, Apel Akbar Pengawas Pemilu 2019 dilaksanakan di Alun-Alun Situbondo, Minggu (14/4/2019). Apel ini diikuti seluruh pengawas pemilu Situbondo. Di antaranya, sebanyak 2.800 Pengawas TPS serta 287 pengawas kecamatan berikut stafnya.
Apel ini juga dihadiri oleh komisioner KPU Situbondo, Bawaslu Kabupaten dan Forkompimda Situbondo, serta ribuan pengawas pemilu yang tersebar di 17 Kecamatan.
Ribuan pengawas pemilu ini yang nantinya akan dikerahkan berpatroli selama 24 jam di wilayah tugas masing-masing. Sebab menurut Murtapik, hingga kini praktik politik uang diduga masih marak terjadi di Situbondo.
Sebab, meski sudah banyak masyarakat yang mengetahui praktik politik uang sebagai pelanggaran dilarang, namun sebagian pemilih justru masih berharap adanya 'serangan fajar' yang rentan terjadi pada saat memasuki hari tenang.
"Sejauh ini memang belum ada temuan terkait adanya praktik politik uang yang dilakukan oleh pelaksana kampanye, peserta kampanye maupun tim kampanye. Namun, dengan diterjunkan pengawas ini kami harap dapat mengantisipasi," tandas Murtapik.
Murtapik memastikan pihaknya tidak akan main-main dengan pelanggaran politik uang. Jika nantinya ditemukan adanya praktik politik uang dan terbukti, maka Bawaslu tidak akan segan-segan memberikan sanksi tegas.
"Jika terbukti melanggar, selain sanksi pidana juga praktis dibatalkan sebagai calon. Bahkan, jika sudah terpilih, akan dibatalkan sebagai calon terpilih," ancam Murtapik.
Tonton juga video 5 Surat Suara di Pemilu 2019, Yuk Kenali Warna dan Cirinya:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini