Dua Ribu Lebih Rumah di Lamongan Diterjang Banjir

Dua Ribu Lebih Rumah di Lamongan Diterjang Banjir

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 11 Apr 2019 17:12 WIB
Banjir di Lamongan/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Intensitas hujan tinggi selama beberapa hari menyebabkan banjir kembali menerjang Lamongan. Akibatnya, lebih dari 2 ribu rumah di sejumlah kecamatan terendam banjir.

Data dari BPBD Lamongan menyebutkan lebih dari 2 ribu lebih rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 20-40 cm. Dua ribu rumah yang terendam berada di Kecamatan Karangbinangun, Glagah dan Babat.

Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin mengungkapkan, dampak genangan rumah itu di antaranya di Kecamatan Karangbinangun sebanyak 120 rumah di 6 Desa.

Yakni, Desa Sukorejo, Karanganom, Somowinangun, Ketapangtelu, Waruk, Blawi dan Putatbangah. Di Kecamatan Glagah ada sebanyak 62 rumah di 6 desa, Soko, Gempolpendowo, Rayunggumuk, Morocalan, Pasi dan Menganti.


"Yang terbanyak ada di Kecamatan Babat yaitu sebanyak 2.023 rumah yang berada di Kelurahan Babat, Banaran, Bedahan, Plaosan dan Gembong," kata Muslimin kepada wartawan, Kamis (11/4/2019).

Selain menggenangi pemukiman, lanjut Muslimin, banjir akibat tingginya curah hujan ini juga merendam lahan pertanian di 3 kecamatan di Lamongan. Tiga kecamatan tersebut, lanjut dia, yakni di Kecamatan Babat sebanyak 50 hektar, Karangbinangun 1.052 hektar dan Glagah 575 hektar.

"Untuk wilayah Bengawan Njero lainnya juga ada yang terdampak. Seperti di Kalitengah, tepatnya di Desa Blajo dan Tiwet, serta Karangbinangun. Tapi laporan jumlahnya masih belum masuk," jelasnya.

Sebagai langkah untuk mengurangi genangan, Muslimin mengaku kalau pihaknya telah meminta dinas terkait untuk membuka pintu air pembuangan agar genangan air segera berkurang. Selain itu, pihaknya juga meminta untuk mengaktifkan semua pompa air yang ada di Lamongan, terutama di daerah yang tergenang, agar air bisa segera surut.


"Kami sarankan (pintu air) yang ada di Kuro dan di Melik itu juga dibuka secara bersamaan, sehingga airnya tidak menumpuk di bengawan Njero," ujarnya.

Muslimin juga mengimbau kepada masyarakat Lamongan selalu waspada banjir. Pasalnya, terang Muslimin, berdasarkan perkiraan BMKG, potensi hujan masih terjadi hingga akhir bulan April. (fat/fat)
Berita Terkait