Kepastian itu setelah penemuan dua rangka di titik antara Lembah Kijang dan Puncak Bayangan Gunung Arjuno. Dua kerangka tangan dan kaki itu dipastikan milik Faiqus. Pihak keluarga yang tinggal di Jalan Kendangsari XV/VI Surabaya sudah yakin setelah melihat pakaian yang masih menempel pada kerangka.
Kerangka tersebut ditemukan pendaki lain berserakan di bebatuan. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Basarnas Surabaya.
"Kamis sore kami menerima informasi dari pendaki. Jumat pagi kami gelar operasi evakuasi," kata anggota Basarnas Surabaya, Farid Kurniadi kepada detikcom, Sabtu (6/4/2019).
Delapan orang tim evakuasi terdiri dari anggota SAR, Polsek, Tahura dan saksi mata. Proses evakuasi berlangsung sekitar 14 jam.
"Tim berangkat pukul 05.00 WIB sampai di lokasi penemuan tulang pukul 11.00 WIB. Tim berhasil membawa turun tulang ke Pos Tretes pukul 19.00 WIB," imbuh Farid.
Evakuasi sendiri terkendala hujan, mendung hingga kabut sehingga pandangan terbatas. Namun tim akhirnya bisa menyelesaikan operasi dengan selamat.
Dua tulang milik korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Porong. Keluarga yang datang ke Pos Izin Tretes sudah memastikan tulang itu milik Faiqus.
"Keluarga korban menerima meski tetap diliputi kesedihan," pungkas Farid.
Faiqus Syamsi melakukan pendakian Gunung Arjuno bersama 6 temannya dari SMK 5 Surabaya pada 16 Desember 2018. Rombongan ini mendaki melalui Pos Perizinan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Dua hari berselang, Faiqus terpisah dari rombongan. Teman-temannya sempat melakukan pencarian namun tak membuahkan hasil.
Mereka melakukan pencarian selama dua hari sebelum turun dan melapor ke Pos Perizinan Tretes. Pencarian Faiqus segera dilakukan Tim SAR Gabungan setelah mendapat laporan. Puluhan personel dilibatkan namun tidak membuahkan hasil. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini