6 Korban Luka Bus Sugeng Rahayu Masih Dirawat, Jasa Raharja Serahkan Santunan

6 Korban Luka Bus Sugeng Rahayu Masih Dirawat, Jasa Raharja Serahkan Santunan

Sugeng Harianto - detikNews
Kamis, 04 Apr 2019 15:59 WIB
Jasa Raharja memberikan santunan kepada keluarga korban (Foto: Sugeng Harianto)
Ngawi - Sebanyak tujuh dari 14 korban luka kecelakaan bus Sugeng Rahayu yang terjun ke sungai di Ngawi masih menjalani perawatan. Dari tujuh korban ada enam pasien menjalani perawatan di RSI At-tin Husada Ngawi sejak Rabu (3/4/2019). Sedangkan satu korban akan di rujuk ke RS Bhayangkara Kediri.

"Untuk perkembangan terakhir tadi masih ada enam yang dirawat di Ngawi. Sebagian pasien di rujuk ke RS lain sesuai permintaan keluarga, dan sebagian rawat jalan," terang Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Mulyanto saat dihubungi detikcom Kamis (4/4/2019).

Keenam korban luka yang masih menjalani perawatan di RSI At-Tin Husada itu mengalami luka patah tulang kaki dan lecet di beberapa bagian badan. Sedangkan para korban yang sudah diperbolehkan pulang tetap dalam perawatan jalan.

"Lainnya yang sudah pulang karena telah membaik tetap harus rawat jalan," katanya.


Sementara itu, Jasa Raharja Cabang Madiun memberikan santunan kepada korban meninggal dan luka. Kepala Jasa Raharja Cabang Madiun Hendra Yudistira mengatakan terkait pemberian santunan Jasa Raharja kepada korban meninggal yang seharusnya dilakukan sejak Rabu (3/4/2019) baru disalurkan hari ini. Hal ini karena pihak ahli waris belum memiliki rekening bank dan baru dibuatkan hari ini.

"Untuk santunan dari Jasa Raharja kepada korban meninggal baru hari ini kita berikan mengingat ahli waris belum memiliki rekening bank dan juga baru kita buatkan hari ini," kata Hendra.

Hendra mengatakan Jasa Raharja Cabang Madiun memberikan santunan senilai Rp 50 juta kepada korban meninggal atas nama, Lilik Larmining (51), warga Jalan Cokroaminoto Gang Ringin, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman Kota Madiun. Untuk korban meninggal atas Nasrudin (25), Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang santunan di limpahkan ke Jasa Raharja cabang Semarang.

Hendra menambahkan selain santunan kepada korban meninggal, Jasa Raharja juga memberikan santunan pembiayaan untuk korban luka.

"Untuk korban luka juga dapat santunan pembiayaan pengobatan senilai maksimal Rp 20 juta," kata Hendra.

Dari ketujuh korban yang masih rawat inap, satu korban akan dirujuk ke RS Bhayangkara Kediri. Sehingga jumlah pasien rawat inap di RSI At-Tin Husada Ngawi tinggal enam.


"Semula memang ada tujuh yang rawat inap. Enam di RSI At-Tin Husada dan satu dirujuk RS Bhayangkara Kediri," lanjut Hendra.

Berikut data korban yang masih dirawat di RSI At-Tin Husada Ngawi;

1. Purwanto (50), pengemudi Bus Sugeng Rahayu warga Jalan Graham Anis VC nomor 10, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mengalami nyeri paha kanan, nyeri dada, pusing

2. Sudarmono (34), kondektur Bus Sugeng Rahayu warga Desa Kawedusan, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri. Mengalami nyeri bahu kanan dan kiri, lecet dahi, nyeri kaki kiri

3. Mardiyanto (55), kernet Bus Sugeng Rahayu warga Desa Jati, Kecamatan Masaran, Sragen. Mengalami patah tulang paha kanan, lecet wajah, nyeri dada

4. Ariyono (41), penumpang bus Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Mengalami luka robek dahi, pusing, robek tangan kanan dan kiri

5. Sumarno (40), penumpang bus warga Desa/Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo. Mengalami luka nyeri bahu kanan, sesak nafas, nyeri dada

6. Ivan / Oban (43), penumpang bus warga Desa Kutasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis. Mengalami luka robek dahi, lecet wajah, nyeri lutut kanan dan kiri

Sedangkan satu pasien yang di rujuk ke RS Bhayangkara Kediri yakni Suhartoyo (37) penumpang Bus warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Mengalami luka robek dahi, nyeri leher

Kecelakaan maut tersebut terjadi Rabu (3/4) sekitar pukul 02.00 WIB. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7094 UZ yang dikemudikan Purwanto (50) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi ke Solo.

Di lokasi kecelakaan, Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, bus menabrak pembatas jembatan, lalu terjun ke sungai sedalam 6 meter. Proses evakuasi bangkai bus sedang berlangsung. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.