Sejumlah Pejabat KPK Kunjungi Dispendik Surabaya, Ada Apa?

Sejumlah Pejabat KPK Kunjungi Dispendik Surabaya, Ada Apa?

Amir Baihaqi - detikNews
Jumat, 29 Mar 2019 14:00 WIB
KPK di kantor Dispendik Surabaya/Foto: Amir Baihaqi
Surabaya - Sejumlah pejabat KPK mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Ada apa?

Dalam kunjungannya, KPK diterima Kepala Inspektorat Sigit Sugiharto, Sekretaris Dispendik Aston Tambunan, Kasubag Penyusunan Program dan Pelaporan Tri Aji Nugroho, serta Kasubag Keuangan Iwan Setiawan.

Koordinator Wilayah VI Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Pencegahan KPK Asep Rahmat Suwandha mengatakan kunjungan ke kantor Dispendik itu untuk melakukan pemetaan terhadap sistem kelola terpadu.

Nantinya, pihaknya akan mendorong seluruh pemerintah kota dan kabupaten untuk mempunyai tata kelola terpadu di sektor seperti pendidikan, kesehatan, sumber daya alam, pendapatan, infrastruktur.

"Kami melakukan pemetaan dulu kepada beberapa sektor. Untuk Surabaya ke Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah merespons dengan baik," kata Asep di sela-sela kunjungannya di kantor Dispendik Surabaya, Jumat (29/3/2019).

Sedangkan dipilihnya Surabaya sebagai tempat pemetaan, lanjut Asep, karena Kota Pahlawan telah memiliki sistem informasi tata kelola pendidikan yang bisa ditiru oleh pemerintah kota dan kabupaten lainnya di Jatim. Sistem informasi itu antara lain e-planning dan e-budgeting yang sudah direplikasi dan digunakan di tingkat nasional.


"Kami ingin tidak ada terkotak-kotak antara pemkot, pemkab, pemprov, dan nasional. Dan saya yakin banyak hal baru yang bisa saya dapatkan untuk tata kelola pendidikan. Minimal nanti di replikasi di Jatim dulu," terangnya.

"Nanti saya dorong profil sekolah dan e-budgeting untuk digunakan sekolah-sekolah di Jatim. Tahun ini akan menjadi rencana aksi kami dan harus jalan. Akan kita kumpulkan seluruh dinas pendidikan," lanjutnya.

Sementara Sekretaris Dispendik Kota Surabaya Aston Tambunan mengatakan saat ini Dispendik telah memiliki puluhan sistem informasi tata kelola pendidikan. Aplikasi ini menyasar sebagai peningkatan kompetensi guru, siswa, kualitas sekolah atau lembaga pendidikan, dan terakhir ketersediaan layanan pendidikan bermutu.

"Seluruh aplikasi ini milik sendiri. Idenya berasal dari jajaran struktural, kemudian diterjemahkan ke aplikasi oleh programmer," tandasnya.

Beberapa aplikasi itu antara lain profil sekolah, sistem informasi pengelolaan keuangan sekolah (SIPKS), rapor online, penerimaan peserta didik baru (PPDB), seleksi calon kepala sekolah (Si Cakep) dan tryout online. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.