Camat Dongko, Teguh Sri Mulyanto, mengatakan peristiwa tanah gerak tersebut terjadi di Dusun Krajan, Desa Pingapus, Kecamatan Dongko. Beberapa rumah yang terdampak diantara milik Wardi, Giyo, Yanto, Ragil dan beberapa rumah lainnya.
"Kondisinya, lantai dan temboknya itu mengalami retak-retak, ada yang retak rambut ada juga yang lebar retakannya," kata Teguh, Minggu (24/3/2019).
Peristiwa retakan tanah itu terjadi hampir sepekan terakhir, tingginya intensitas hujan mengakibatkan tanah yang berada di lereng perbukitan menjadi rapuh dan mengalami pergeseran. Meski demikian saat ini seluruh warga yang menghuni rumah-rumah tersebut masih bertahan.
"Kalau tidak salah ada satu rumah itu yang dikosongkan, saya lupa namanya, tapi coba nanti saya cek lagi datanya. Kami berharap seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi semacam ini, kalau kondisi dirasa kurang aman lebih baik mengungsi," ujarnya.
Untuk penanganan dampak bencana alam tersebut pihaknya dan pemerintah desa telah melaporkan ke Bupati Trenggalek melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta BPBD Trenggalek.
"Pak Kades atas sepengetahuan saya sudah menyurati Pak Bupati melalui Kadis PUPR, intinya mohon bantuan bronjong 354 buah dan pengisiannya batu 353 meter kubik," jelasnya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini