"Nggak yakin Bawaslu ngeh (ngerti) dengan soal-soal yang konsen filosofis seperti itu. Bawaslu kan hanya konsen pada hal-hal yang bersifat teknis," Ketua Harian BPP Jatim Anwar Sadad kepada detikcom, Jumat (22/3/2019).
"Misalnya tidak boleh pasang banner di pohon, tempat-tempat ibadah atau lembaga pendidikan atau nempel di fasum (fasilitas umum). Itu aja mereka kewalahan apalagi mau menertibkan spanduk-spanduk atau baliho yang isinya terlalu berlawanan dengan logika publik. Makanya saya ragu," lanjutnya.
Untuk itu, ujar Anwar, pihaknya juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan beredarnya baliho bertuliskan 'Rakyat Jokowi'. Pihaknya akan membiarkan saja agar rakyat menilai mengenai spanduk itu.
"Saya kira kita biarkan saja. Ini kan sebenarnya kan pemilu dan pilpres pertama di mana kesadaran publik untuk terlibat aktif dalam partisipasi politik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya," terangnya.
Menurut Anwar, spanduk ajakan bersifat sentimen seperti itu menjadikan pihaknya saat ini lebih hati-hati dalam memilih slogan atau kalimat kampanye. Sebab dari kalimat itulah kualitas masing-masing tim paslon akan terlihat oleh publik.
"Biarkan publik tahu menilai sendiri bagaimana kualitas pemenangan tim 01 dan 02," tandas Anwar.
Sebelumnya, akademisi Rocky Gerung mengritik kerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Rocky menyebut Bawaslu terlalu sibuk mengawasi gestur jari, sehingga disebut 'Bawasri'.
"Yang terjadi Bawaslu sibuk mengawasi jari, sehingga jadinya Bawasri, badan pengawas jari," ujar Rocky di acara Aliansi Pengusaha Nasional, yang digelar di Djakarta Theater, Kamis (21/3/2019).
Rocky mengatakan, saat ini masih terdapat spanduk-spanduk yang mendukung salah satu paslon dengan kalimat sentimentil. Dia mencontohkan, salah satu spanduk tersebut yaitu bertulisan 'Kami rakyat Jokowi', namun menurutnya Bawaslu tidak melakukan peneguran.
"Saya seminggu lalu muter-muter Jawa Timur, Tuban, Lamongan, Jember, dan itu sepanjang kawasan-kawasan strategis Jatim ada baliho gede-gede, tulisannya 'Kami rakyat Jokowi' dan Bawaslu nggak negur yang pasang spanduk itu," kata Rocky. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini