Kepala Seksi Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin mengatakan, ada dua wisatawan asal Jerman yang menerobos penjagaan. Mereka mencoba mendaki Gunung Batok yang jaraknya begitu dekat dengan Bromo. Atau masuk radius tidak aman.
Petugas yang berjaga kemudian melihat dua turis yang berulah itu. Mereka dihampiri dan diberikan penjelasan agar segera keluar dari radius satu kilometer dari bibir kawah Bromo.
"Kayaknya 2 turis asing asal Jerman melihat petugas lengah dan masuk di daerah zona rawan. Langsung disuruh turun dan keluar dari daerah aman radius 1 kilometer," Kata Sarmin kepada detikcom, Kamis (21/3/2019).
Sejak pagi, Petugas Gabungan Dinas Pariwisata, TNI dan TNBTS melakukan penjagaan ketat lantaran semburan abu dan asap Bromo masih terus terjadi bahkan dengan intensitas yang lebih tinggi. Petugas melarang wisatawan dan masyarakat untuk memasuki wilayah tidak aman atau dalam lingkup 1 km dari bibir kawah.
![]() |
"Penjagaan kita lakukan bergantian, bagian pertama dimulai pukul 06.00 - 16.00 WIB, dan berganti setelahnya," kata Petugas Dinas Pariwisata, Wardiko.
Menurut data dari PVMBG per Kamis (21/3/2019) pukul 06.00 WIB, tinggi asap dari kawah Gunung Bromo berada di angka 600-1000 meter. Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat. Kemudian teramati berwarna kelabu, cokelat dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Sempat terjadi 2 kali letusan di Bromo. Yakni dengan amplitudo 25 mm selama 15 detik. Secara kegempaan, tremor menerus amplituda 0,5 - 20 mm, dominan 2 mm.
Hingga saat ini status Gunung Bromo masih berada di level II atau waspada. Yakni dengan jarak aman radius 1 km dari bibir kawah. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini