Korban Kasus Anak SD Dicukur Ngawur Bertambah

Korban Kasus Anak SD Dicukur Ngawur Bertambah

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 13 Mar 2019 15:16 WIB
Korban di Mapolsek Rogojampi/File detikcom
Banyuwangi - Korban anak SD dicukur ngawur di salah satu SD Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, bertambah. Dari sebelumnya 20 anak, kini bertambah 2 anak. Sehingga total yang menjadi korban cukur ngawur oleh guru honorer menjadi 22 orang.

Bertambahnya korban cukur ngawur itu setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik dari Polsek Rogojampi.

"Bertambah dua anak. Itu setelah ada pemeriksaan dari kami. 6 Anak kita periksa akhirnya diketahui ada tambahan," ujar AKP Agung Setya Budi, Kapolsek Rogojampi kepada detikcom, Rabu (13/3/2019).


Dua anak terakhir tersebut enggan melaporkan karena takut. Namun setelah diberikan pengertian beberapa wali murid akhirnya turut serta melaporkan hak tersebut. Sementara satu anak yang mengalami luka di kepala karena benda tajam, polisi sudah melakukan visum luar.

"Kita sudah visum. Untuk melengkapi berkas yang ada," pungkasnya.

Sekitar 20 anak SD di Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi bersama dengan orangtuanya melaporkan salah satu gurunya ke polsek setempat. Pelaporan ini dikarenakan perbuatan guru yang tidak manusiawi. Sang guru mencukur gundul para siswa dengan bentuk tak beraturan (petal).


Para wali murid dan siswa tersebut melaporkan AAS, salah satu guru honorer sekolah tersebut, Senin (11/3/2019).


Saksikan juga video 'Puluhan Siswa Korban Cukur Asal Trauma':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.