Mendikbud Kecewa Banyak Alat Praktik Terendam Banjir di SMA/SMK Ponorogo

Mendikbud Kecewa Banyak Alat Praktik Terendam Banjir di SMA/SMK Ponorogo

Charoline Pebrianti - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 16:29 WIB
Mendikbud saat di Ponorogo (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi SMKN 2 dan SMAN 3 Ponorogo. Dia mengecek seluruh bagian sekolah yang terendam banjir tersebut, mulai dari bagian ruang kelas hingga ke gorong-gorong sekolah.

Hasilnya, dia kecewa dengan kelalaian pihak pengelola. Pasalnya, banyak alat praktik siswa yang rusak akibat terendam banjir meski kedua sekolah ini merupakan 'langganan' lokasi banjir.

"Saya kira ada faktor kurang kecermatan dari pengelola, sudah tahu sering banjir harusnya alat-alat yang rentan terhadap banjir harusnya ditaruh di atas," tutur Muhadjir saat mengunjungi SMKN 2 Ponorogo, Jalan Ponorogo-Pacitan, Selasa (12/3/2019).

Muhadjir yang mengenakan setelan kemeja putih dan celana panjang hitam berkeliling ke tiap sudut sekolah. Dia pun mengingatkan pihak sekolah untuk menutup saluran gorong-gorong yang menuju ke sungai besar di bagian depan sekolah.


"Saluran pembuangan ke gorong-gorong ini bisa jadi penyebab banjir, harus ditutup," terang dia.

Selain itu, lanjut dia, jika gorong-gorong tersebut dipenuhi air maka setiap saat airnya bisa menggenangi sekolah dan mengganggu proses belajar mengajar.

"Kita cek, alat-alat disini yang rusak apa saja kemudian kita cari dananya apakah dari pusat berapa dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) berapa," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Ponorogo Sujono mengaku akibat banjir sekolahnya mengalami kerugian Rp 2,8 M. Kerugian paling banyak pada alat praktek untuk tata boga, tata busana, dan kecantikan.

"Alatnya terendam air dan karena elektronik jadi kemungkinan besar rusak, seperti oven, kompor gas, tempat membuat cokelat, mesin jahit," papar dia.

Padahal alat praktik tersebut merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan APBD sebanyak Rp 2,5 M. Namun alat-alat tersebut rusak akibat terkena banjir. Saat disinggung apakah alat-alat tersebut masih dalam batas waktu asuransi, Sujono belum mengetahui.


"Kalau asuransi saya nggak tahu bisa atau nggak, soalnya ini kan bantuan dari provinsi sejak 2 bulan lalu," tukasnya.

Pihaknya pun mengupayakan alat-alat yang rusak untuk diperbaiki. Selama proses perbaikan, siswa pun menggunakan alat-alat praktik manual, seperti mesin jahit lama.

"Karena yang baru (mesin jahit elektronik) rusak jadi pakai yang lama," imbuhnya.

Tidak hanya SMKN 2 saja yang mengalami kerugian karena alat yang rusak. Untuk SMAN 3 Ponorogo juga mengalami kerugian Rp 257 juta yang terdiri dari berbagai alat elektronik serta kebutuhan laboratorium sekolah. (sun/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.