"Saya kira saya menggarisbawahi yang disampaikan pak bupati deh, banjir ini akibat ulah tangan manusia, bukan karena kehendak tuhan. Sebetulnya, ya tuhan menghendaki ketika manusia karena berulah itu. Karena itu saya kira harus diketemukan antara kehendak tuhan dengan upaya manusia, ikhtiar manusia," katanya kepada wartawan di SMPN 1 Balerejo, Senin siang (11/3/2019).
Sebelumnya, Muhadjir mendapatkan pemaparan dari Kaji Mbing panggilan akrab Bupati Madiun di posko induk penanganan bencana yang berada di Kecamatan Balerejo. Dalam pemaparan itu disebutkan oleh Kaji Mbing tentang banyaknya temuan sampah di sungai yang meluap menyusul banjir.
Kaji Mbing dalam pemaparannya menyebut penyebab banjir di Kabupaten Madiun karena kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan. Di antaranya perilaku membuang sampah sembarangan.
"Penyebabnya kita sendiri, ketidakdisiplinan, permasalahan sampah, permasalahan rasa memiliki terhadap aset kabupaten, aset nasional masih kurang. Jadi ketika tidak rasa memiliki, ketika ada tanggul bocor sedikit, dibiarkan, akhirnya jebol," kata Kaji Mbing.
Kaji Mbing meminta Kementrian Pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun agar memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Menanggapi hal itu, Muhadjir mengatakan, selama ini sudah ada pelajaran ekstrakurikuler, maupun praktik yang tujuannya untuk menanamkan kesadaran untuk menjaga lingkungan.
"Bahkan dari kementrian kehutanan juga memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah yang peduli terhadap lingkungan," katanya.
Meski demikian, Muhadjir setuju dengan yang disampaikan Kaji Mbing untuk lebih meningkatkan pendidikan mengenai pentingnya menjaga lingkungan, termasuk menjaga kebersihan sungai.
"Saya setuju sekali, yang disampaikan pak bupati tadi, semestinya minimal sebulan sekali, secara periodik, siswa dikerahkan untuk melakukan gerakan kebersihan, di lingkungan sekolah masing-masing, sungai-sungai, kalau perlu diadakan lomba kebersihan antar sekolah, saya pikir bagus untuk mendidik anak-anak kita," kata Muhadjir.
Mantan rektor UMM ini mengatakan, masalah lingkungan, terutama masalah sampah bukan hanya problem di Madiun, namun juga menjadi masalah internasional. Tidak hanya menjadi penyebab banjir, sampah juga berdampak bagi kesehatan manusia.
"Ini bukan problem hanya di Madiun, ini problem nasional kan, masalah sampah, terutama masalah sampah mikro plastik yang sangat berbahaya, sekarang ikan-ikan makan plastik, yang kemudian plastiknya kemudian dimakan manusia, jadi kita ini, badan kita ini penuh dengan mikroolastik, karena kita makan ikan yang ikannya makan mikro plastik, dan ini problem nasional bahkan internasional, yang kita harus betul-betul peduli, kalau tidak ini sangat berbahaya," tandasnya.
Dalam kunjungannya ke terdampak banjir di Kabupaten Madiun, Muhadjir menyempatkan diri meninjau daerah terdampak banjir. Utamanya ke sekolah-sekolah yang terendam banjir. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini