Salah satu desa yang sempat terendam yakni Desa Plangwot, Kecamatan Laren. Warga Desa Plangwot kini mulai membersihkan lumpur sisa-sisa banjir yang masih tersisa di rumah. Selain rumah, sejumlah fasilitas umum juga mulai dibersihkan.
"Alhamdulillah sudah surut sejak semalam, tinggal bersih-bersih saja," kata salah satu warga warga Desa Plangwot, Ny Aksanatul Munawaroh kepada wartawan, Senin (11/3/2019).
Munawaroh mengaku, selain membersihkan rumah, dia juga mulai membersihkan gedung di sebelahnya agar bisa kembali dipakai anak-anak mengaji. "Gedung ini juga dibersihkan agar bisa dipakai kembali untuk mengaji sore nanti," ungkap Munawaroh.
Selain itu SDN Plangwot 1 Desa Plangwot, Kecamatan Laren yang sempat terendam juga sudah mulai digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar. "Sudah surut, jadi kita kembali ke gedung sekolah untuk aktivitas belajarnya," ujar Sri Asih, guru SDN Plangwot 1.
Warga bersih-bersih pascabanjir/ Foto: Eko Sudjarwo |
Sementara Bupati Lamongan, Fadeli mengaku banjir ini menjadi siklus tahunan sehingga warga melakukan antisipasi jauh-jauh hari. Dia mengaku dari 5 kecamatan yang banjir, Kecamatan Laren merupakan desa paling banyak terkena banjir. Itu disebabkan Tanggul Wedok jebol.
"Untuk mengatasi Tanggul Wedok yang jebol, kami memastikan akan segera menyelesaikan permasalahan tanggul ini. Daerah dan desa harus bersinergi untuk membuat Tanggul Wedok ini. Intinya kalau tidak bisa dibuatkan sementara, langsung dibangunkan yang permanen," katanya.
Selain perbaikan Tanggul Wedok, pompa air yang ada di Bendungan Plangwot juga akan diperluas. "Ini akan bisa mengatasi banjir akibat luapan Bengawan Solo," jelas Fadeli di sela-sela menyerahkan bantuan korban banjir di Kecamatan Laren.
Sementara hingga kini papan ukur ketinggian air Bengawan Solo diturunkan dari status Siaga Merah menjadi Siaga Kuning. Sedangkan papan ukur yang ada di Babat saat ini menunjuk pada angka 7.59 skala heilscal dengan status Siaga Kuning. Papan ukur di Laren menunjukkan 5.37 skala Pheilscal dengan status Siaga Kuning. Status Siaga Kuning juga terlihat di papan ukur yang ada di Karanggeneng dan Kuro. (fat/fat)












































Warga bersih-bersih pascabanjir/ Foto: Eko Sudjarwo