Kepala Bagian Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek, Triadi Atmono, mengatakan dari data laporan dan pantauan di lapangan, banjir yang sempat menggenangi perkampungan warga di 7 kecamatan telah surut.
Warga saat ini mulai melakukan aktivitas pembersihan sisa material lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
"Sudah tidak ada perkampungan yang tergenang, untuk genangan itu hanya di persawahan. Hari ini tim gabungan dari BPBD, Satpol PP, Damkar, TNI, Polri, Tagana saling bahu membahu untuk membersihkan rumah maupun fasilitas publik dan pemerintah," kata Triadi Atmono saat dikonfirmasi, Jumat (8/3/2019).
Selain itu BPBD Trenggalek juga mengirim air bersih untuk kebutuhan air minum dan memasak di beberapa daerah terparah. Seperti Kelurahan Tamanan, Kelutan dan Salamrejo. "Karena di daerah-daerah itu banyak sumur-sumur warga yang tercemar air banjir," ujarnya.
Disinggung terkait kondisi warga yang sempat mengungsi karena banjir, Triadi memastikan seluruhnya telah pulang ke rumah masing-masing. Hal senada juga disampaikan Camat Pogalan Puguh Supardjianto, menurutnya puluhan warga yang sebelumnya dievakuasi di kantor kecamatan telah kembali ke rumah.
"Kemarin petang, ketika air mulai surut mereka sudah langsung pulang. Kemudian terkait dapur umum di kecamatan juga sudah kami tutup karena pengungsi sudah tidak ada," kata Puguh Supardjianto.
Hari ini pihaknya fokus melakukan penanganan pascabanjir dengan membantu membersihkan sejumlah fasilitas publik seperti sekolah dan sarana lainnya.
Banjir di Trenggalek sebelumnya menggenangi puluhan desa di tujuh kecamatan. Bencana dipicu oleh hujan deras yang terjadi selama lebih dari 7 jam.
Simak Juga 'Aksi Heroik Polisi Evakuasi Para Lansia Korban Banjir':
(fat/fat)











































