"Banyak muatan politisnya. Gak usah heran itu. Saya saja tahun 2016 waktu pemilihan Gubernur DKI, saya menolak Ahok. Saya sendiri dituduh makar," katanya.
Menurut Rachmawati, tim pendukung capres 1 lucu. Apa-apa dikenakan masalah. Seperti kasus Ahmad Dhani yang nge-vlog dan sudah dibawa ke ranah hukum.
"Tolong tulis baik-baik ya. Kenapa Sukmawati yang membaca puisi menghina Islam, kasus dihentikan oleh kepolisian. Itu jelas melebihi kapasitas Ahok. Tolong tanya ke kepolisian," kata Rachmawati dengan nada tinggi.
Sementara soal hoaks yang disebar oleh orang-orang pendukung Prabowo, Rachma menjawab pihaknya tidak semena-mena membela anggotanya yang salah. Seperti hoaks Ratna Sarumpaet. Atau doa Neno Warisman yang menuai polemik.
"Kalau mengatakan dia berbohong silakan diproses secara hukum. Kalau Neno, itu hak pribadi kok," imbuhnya
"Pertanyaannya, kenapa pendukung 02 selalu jadi TO. Target Operasi. Kenapa? Entah itu karena pencemaran nama baik, hadir di munajat 212, kenapa diproses. Saya mau tanya kebenaran keadilan hukum di negara ini," tegasnya sambil mengacungkan ibu jari.
Terkait penolakan Prabowo-Sandi ke beberapa daerah, menurut Rachmawati itu merupakan hal biasa dalam politik. Bisa saja mereka yang menolak disuruh tim koalisi pemenangan 01. Itu adalah bentuk aspirasi politik.
Apakah Prabowo-Sandi perlu meminta pemerintah melakukan pengamanan ekstra saat kunjungan mereka ke daerah?
"Oh tidak perlu itu. Tapi bagaimanapun juga secara protokoler mereka ini kan calon presiden dan wakil presiden, sudah ada aturannya kok," pungkas Rachmawati. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini