Warga Lereng Bromo Arak Puluhan Ogoh-ogoh Jelang Nyepi

Probolinggo - Umat Hindu di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo mengarak puluhan Ogoh-ogoh jelang digelarnya Catur Brata Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Setelah diarak, Ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol mengusir roh jahat.

Arak-arakan Ogoh-ogoh dilakukan setelah warga melakukan prosesi Tawur Agung atau Kesangan. Ogoh-ogoh yang diarak memiliki ukuran bervariasi mulai dari satu hingga tiga meter.

Warga yang tinggal di Lereng Bromo itu menggelar arak-arakan mulai dari desanya masing-masing hingga Desa Sumber Anom. Arak-arakan sejauh dua kilometer tersebut semakin meriah dengan iringan tabuh-tabuhan.

Baca juga: Jelang Nyepi, Yuk Lihat Proses Pembuatan Ogoh-ogoh di Lombok

Arak-arakan diikuti Umat Hindu dari lima desa setempat. Yakni Desa Wonokerso, Pandan Sari, Ledok Ombo dan Gemito. Semuanya menggunakan pakaian lengkap keagamaan.

Di Desa Sumber Anom, Ogoh-ogoh kemudian dikumpulkan. Usai diberi sesajen dan dibacakan mantra oleh tokoh Umat Hindu setempat, Ogoh-ogoh kemudian dibakar.

Warga Umat Hindu setempat Sugeng mengatakan, Ogoh-ogoh merupakan perwujudan Butokolo alias Iblis. Jadi pembakaran Ogoh-ogoh memiliki makna atau sebagai simbol mengusir roh-roh jahat di perkampungan setempat. Sehingga roh-roh yang dimaksud tidak mengganggu Umat Hindu yang akan menggelar Catur Brata Penyepian.

Baca juga: Rayakan Nyepi, Napi LP Kerobokan Bakal Arak Hanoman-Rahwana

"Ini bagian ritual warga sini Pak, untuk mengusir roh-roh jahat. Harapannya saat Nyepi, kita bisa melakukan ibadah dengan tenang dan khidmat," kata Sugeng, Rabu (6/3/2019).

Kemudian Camat Sumber, Saniwar mengatakan, selain menginginkan ketenangan saat pelaksanaan Nyepi, warga juga berharap gelaran Pemilu 2019 akan berlangsung damai. Negara Indonesia tetap bersatu dan dijauhkan dari perpecahan baik antar warga maupun antar umat beragama.

Foto: M Rofiq

"Harapan warga Umat Hindu Sumber, semoga dalam Pemilu 17 April mendatang Indonesia tetap damai tanpa perpecahan," kata Saniwar.

Saniwar menambahkan, Nyepi akan dimulai sejak Kamis (7/3). Semua akses menuju perkampungan Umat Hindu di kecamatan tersebut akan ditutup selama Nyepi. (sun/iwd)