Rayakan Nyepi, Napi LP Kerobokan Bakal Arak Hanoman-Rahwana

Rayakan Nyepi, Napi LP Kerobokan Bakal Arak Hanoman-Rahwana

Aditya Mardiastuti - detikNews
Rabu, 06 Mar 2019 12:25 WIB
Foto: LP Kerobokan
Kerobokan - Sehari sebelum Nyepi di Bali identik dengan parade ogoh-ogoh keliling. Tak mau kalah, napi Lapas Kerobokan juga bakal mengarak ogoh-ogoh keliling lapas.

Pantauan di Lapas Kerobokan, Jl Tangkuban Perahu, Kuta Utara, Badung, Bali, Rabu (6/3/2019) terlihat puluhan napi berkaos oranye tengah sibuk merakit ogoh-ogoh. Para napi itu bahu-membahu memasang alas untuk ogoh-ogoh ke atas bambu.

Terdengar bunyi 'krekk' dari retakan bambu sehingga para napi itu buru-buru mengangkat papan dari kayu kamper itu. Terdengar salah satu napi memberi komando untuk menggeser alas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu baru alas, belum ogoh-ogoh bertema Hanoman melawan Rahwana. Belasan napi yang mengangkut ogoh-ogoh itu menunggu komando untuk mendekat dan memasang ke papan.

Rencananya ogoh-ogoh bertema Hanoman melawan Rahwana itu bakal diarak keliling di luar lapas, sementara satu ogoh-ogoh raksasa warna ungu akan diarak keliling di dalam lapas.

"Jadi nanti perarakan ogoh-ogoh mulai dari Pos V sebelah timur sampai Pos III arah Jl Mertanadi- Jl Intan Sari- Kerobokan-Jl Tangkuban Perahu-Jl Mertanadi, baru kembali ke Tangkuban Perahu baru dipajang nanti di halaman lapas," kata Kalapas Kerobokan Tonny Nainggolan.

Ada 27 napi yang terlibat arak-arakan ogoh-ogoh tersebut. Mereka bakal didampingi 30 pegawai dan 13 koordinator, sehingga total rombongan arak-arakan itu berjumlah 60 orang. Tak hanya mengarak ogoh-ogoh para napi juga bakal mengirinya dengan musik dari baleganjur.

Tonny menjelaskan ide pembuatan ogoh-ogoh bertema Hanoman melawan Rahwana diusulkan dari forum Hindu di lapas. Meski peserta arak-arakan hanya dari umat Hindu, napi beragama lain juga turut membantu pembuatan ogoh-ogoh setinggi 4 meter dan berbobot sekitar 300 kg itu.

"Filosofinya bagaimana Hanoman mengalahkan Rahwana, baik mengalahkan jahat filosofi dasarnya. Ogoh-ogoh yang mengarak nanti dari umat Hindu saja, cuma banyak yang beragama lain membantu pembuatannya, tapi perarakannya umat Hindu," jelasnya.

Tonny mengatakan pembuatan ogoh-ogoh ini memakan waktu dua bulan. Ogoh-ogoh itu terbuat dari bambu, kertas koran, kain, kayu kamper, dan memanfaatkan bahan yang ada, seperti lampu sorot dipinjam dari aula.

Biaya pembuatan ogoh-ogoh itu berkisar Rp 12 juta dan diambil dari dana iuran pegawai lapas dan warga binaan yang tergabung dalam Forum Umat Hindu. Tonny mengatakan ogoh-ogoh itu tidak akan dibakar dan bakal dipajang di halaman lapas.

"Rencananya tidak kita bakar. Dipajang di luar jadi kita sekalian menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita menyambut Nyepi dengan mengarak ogoh-ogoh hasil karya kita buat di dalam dan dipertontonkan di halaman lapas," tuturnya.

Untuk dibawa keluar lapas, para napi mencopot beberapa bagian ogoh-ogoh seperti bagian alas, dan ogoh-ogoh Hanoman-Rahwana. Ogoh-ogoh itu lalu dirakit kembali di halaman lapas.

Aksi para napi itupun mendapat sorotan sejumlah pengendara yang lewat. Beberapa di antaranya terlihat berhenti dan memotret ogoh-ogoh tersebut.

(ams/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads