Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Ery Cahyadi mengatakan, ada dua alternatif rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan pemkot jika proyek benar-benar dibangun.
"Rencananya begitu, kita tutup sampai 6 bulan. Ini lagi dikoordinasikan dengan dishub, Cipta Karya sama kepolisian. Kan ada dua alternatif, satu ditutup separuh, dua ditutup semuanya selama 6 bulan dan ada rekayasa lalu lintas," kata Ery kepada detikcom, Rabu (6/3/2019).
Ery melanjutkan, saat ini pelaksanaan lelang proyek sudah dilakukan. Namun pemkot masih menunggu hasil koordinasi dari dishub dan kepolisian terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan.
![]() |
"Pelaksanaannya sudah dilelang. Tapi pelaksanaannya di tempat Mas Irvan (Kadishub) kalau koordinasinya nanti tak tanyain (hasilnya) dulu. Itu kan nanti kalau rekayasa lalu lintasnya jadi, baru dibangun. Soalnya kan harus dapat izin dari kepolisian dulu," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, total area proyek pembangunan Alun-Alun Surabaya mencapai 14,6 hektare. Area itu meliputi Balai Pemuda yang sudah dibangun dengan basemen parkir yang mampu menampung sekitar 120 mobil dan 125 motor.
"Ya seperti itu, cuma nanti bagaimana pelaksanaannya dari Cipta Karya. Karena kan nunggu rekayasa lalu lintasnya. Kalau rekayasa sudah oke baru dikerjakan," lanjutnya.
Untuk pembangunan lanjutan, pemkot bakal mengerjakan basemen lagi tepat di bawah Jalan Yos Sudarso seluas 920 meter persegi. Basemen itu nantinya akan menjadi akses penghubung dari Balai Pemuda ke alun-alun di Jalan Pemuda 17.
Basemen akan dilengkapi lift dan eskalator menuju ruang bawah tanah. Selain itu, di tempat tersebut akan dilengkapi pusat perbelanjaan dari produk unggulan UKM Surabaya, galeri seni dan kuliner Surabaya.
Sedangkan untuk area di Jalan Pemuda 17 akan dilengkapi dengan tribun dan panggung atraksi musik dan performance art. Kemudian ada Patung Sawunggaling serta diorama sejarah Surabaya yang diambil dari zaman perjuangan dan cerita berdirinya Kota Surabaya. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini