Sebelumnya, pelebaran pedestrian diketahui hampir memakan badan Jalan Pemuda dan Yos Sudarso. Mengenai hal itu, Risma mengatakan pelebaran pedestrian disesuaikan dengan konstruksi baseman.
"Ya, karena basemennya itu sampai situ (di bawah pedestrian). Karena itu kita ngelindungi basemen itu (dengan memperlebar pedestrian)," kata Risma di kediamannya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (28/2/2019).
Wali Kota 2 periode itu juga mengaku tidak bisa memperlebar pedestrian ke arah gedung Balai Pemuda. Sebab, dikhawatirkan akan mencederai nilai-nilai atau estetika dari bangunan bersejarah itu. Risma ingin bangunan tua tersebut tetap terjaga dan lestari dengan bentuk aslinya.
"Saya nggak berani (pedestrian) mepet (Area Balai Pemuda). Karena untuk melindungi gedung tua Balai Pemuda. Jadi kita agak ngambil ke sini (menjorok ke badan jalan)," imbuhnya.
Sedangkan untuk memperlebar jalan, sebagai gantinya Risma berencana akan membongkar area air mancur yang berada di tengah. Namun tanpa menghilangkan salah satu ikon Surabaya tersebut.
"Tapi kita ngambil di air mancur itu. Untuk pelebaran kita potong. Jadi yang di tengah itu kan untuk pelebaran. Tapi air mancurnya tetap. Nanti di Balai Pemuda juga ada air mancur yang mengelilingi," pungkasnya. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini