Dari informasi yang dihimpun, kakek yang tergantung bernama Ngadi (57). Korban ditemukan warga dalam posisi tergantung di belandar rumahnya, dengan memakai kaus putih bercelana pendek hitam.
"Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 2 pekan yang lalu," kata Kapolsek Kedungpring, AKP Guntar kepada wartawan di Mapolsek Kedungpring, Jumat (8/2/2019).
Guntar mengatakan, posisi korban yang menggantung di belandar rumahnya itu pertama kali diketahui Riyanto (18). Saat itu pemuda desa setempat mencium bau busuk saat sedang melintas di depan rumah korban.
Penasaran dengan bau tersebut, Riyanto mencari tahu sumbernya. Dan rupanya berasal dari rumah korban.
"Saksi kaget karena ternyata bau busuk itu adalah jasad Ngadi dalam keadaan gantung diri di belandar ruang tamu menggunakan tali tambang plastik," tambahnya
Ketika ditemukan, wajah dan tubuh korban sudah tidak bisa dikenali. Tulang tengkoraknya sudah tidak lagi terbungkus daging apalagi kulit.
"Saksi kemudian melaporkan temuan ini ke warga lain selanjutnya ke perangkat desa dan diteruskan kepada petugas kepolisian," lanjutnya.
Dibantu petugas puskesmas, anggota Polsek Kedungpring mengevakuasi korban dengan hati-hati. Kemudian dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Keluarga korban menerima kenyataan jika korban meninggal gantung diri.
"Korban diketahui selama ini memang hidup seorang diri di rumahnya. Korban dikenali warga semasa hidupnya memang mengidap penyakit kelainan jiwa," pungkas Guntar. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini