Belajar Mengajar MTs di Mojokerto Pindah ke Musala Pasca Atap Ambruk

Belajar Mengajar MTs di Mojokerto Pindah ke Musala Pasca Atap Ambruk

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 15:21 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/File
Mojokerto - Ambruknya atap ruang kelas VII MTs Bahrul Ulum berimbas pada kegiatan belajar mengajar di kelas lain. Pihak sekolah akan merelokasi kelas VIII dan IX ke musala karena khawatir kedua ruang kelas turut ambruk.

"Besok kelas VII kami liburkan untuk menghilangkan trauma para siswa," kata Kepala MTs Bahrul Ulum Ahmad Shofwan kepada detikcom di lokasi, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Jumat (8/2/2019).

Pasca ambruknya atap ruang kelas VII, proses belajar mengajar semua kelas di sekolah ini dihentikan. Para siswa dipulangkan lebih awal.

Shofwan memastikan, belajar mengajar untuk siswa kelas VIII dan IX akan dilanjutkan besok, Sabtu (9/2). Namun, pihaknya akan merelokasi para siswa ke musala sekolah.


"Saya khawatir ruang kelas VIII dan IX ikut ambruk. Karena umur ruang kelas itu lebih tua, dibangun tahun 2004," ungkapnya.

Sementara ruang kelas VII yang atapnya ambruk pagi tadi, kata Shofwan, dibangun tahun 2007. Selama sekitar 12 tahun, ruang kelas ini tak pernah direnovasi. Dia berdalih selama ini tak pernah nampak adanya kerusakan.

"Sebelumnya kami tidak curiga karena plafon utuh, tak ada yang bocor," terangnya.

Sampai saat ini, Shofwan mengaku kebingungan untuk merenovasi ruang kelas VII yang atapnya runtuh. Menurut dia, renovasi juga diperlukan untuk ruang kelas VIII dan IX agar insiden serupa tidak terulang.


"Orang Kemenag sudah datang, katanya mengusulkan untuk renovasi. Kalau yayasan belum bisa berbuat apa-apa," tandasnya.

MTs Bahrul Ulum di Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Mojokerto dikelola oleh Yayasan Fathul Ulum. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2000 itu, saat ini mempunyai 84 siswa. Dengan rincian 27 siswa kelas VII, 30 siswa kelas VIII dan 27 siswa kelas IX.

Atap ruang kelas VII ambruk sekitar pukul 07.30 WIB. Saat kejadian, KBM mata pelajaran Bahasa Arab sedang berlangsung. Terdapat 22 siswa dan seorang guru Bahasa Arab, Dzurrotun Ainin Faizah di ruang kelas seluas 6x5 meter persegi tersebut.

Akibat insiden ini, 9 siswa dan 1 guru terluka setelah tertimpa material atap ruang kelas yang runtuh. Para korban sempat dirawat di Puskesmas Kupang dan RSUD RA Basuni, Gedeg, Mojokerto. Saat ini para korban sudah dipulangkan untuk dirawat jalan. (fat/fat)
Berita Terkait