Buku dengan sampul gambar anak-anak ini diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2017. Buku setebal 226 halaman ini berjudul Peristiwa dalam Kehidupan. Di bawah judul tertulis Tema 7 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Buku ini salah satunya digunakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sulamuddiniyah, Jalan Diponegoro, Desa Gondek, Mojowarno, Jombang. Bagian yang disoal para wali murid berada di halaman 45 buku ini.
Pada materi berjudul Masa Awal Radikal (tahun 1920-1927an) ini dijelaskan masa perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda. Disebut masa radikal karena pada masa ini perjuangan dilakukan secara radikal/keras, menolak kerjasama dengan Belanda.
Namun, di akhir materi dituliskan 3 organisasi radikal kala itu, yaitu PKI, NU dan Partai Nasional Indonesia (PNI).
Protes dari para wali murid dibenarkan guru kelas V MI Sulamuddiniyah, Muhammad Asy'ari. Menurut dia, wali murid keberatan dengan adanya kalimat yang menggolongkan NU sebagai organisasi radikal yang sama dengan PKI.
"Beberapa hari yang lalu ada beberapa wali murid datang ke sekolah kami mempertanyakan adanya kata radikal di dalam buku ini. Karena di buku ini muncul NU sebagai organisasi radikal yang disamakan dengan PKI," kata Asy'ari kepada wartawan di kantornya, Rabu (6/2/2019).
Dia menjelaskan, buku tersebut diterima sekolahnya sejak awal tahun ajaran baru. Namun, sebanyak 45 eksemplar buku tersebut baru dibagikan ke para siswa kelas V sepekan yang lalu.
"Buku ini belum sempat diajarkan ke siswa," terangnya.
Asy'ari mengaku baru kali ini pihaknya menemukan buku bermuatan nyeleneh di sekolahnya. Kendati begitu pihaknya belum berencana menarik buku tersebut dari para siswa.
"Penarikan kami perlu komunikasi dengan Waka Kurikulum dan Kepala Sekolah yang punya wewenang menarik buku ini," ujarnya.
Asy'ari menduga materi NU yang disamakan dengan organisasi PKI dalam buku tersebut bukan akibat salah cetak. "Saya rasa ada pihak yang ingin menyusupkan materi radikal melalui buku ini," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini