Kepala Dinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini menuturkan data ini berdasarkan beberapa kriteria yakni hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar trombosit di bawah 100 ribu/milimeter kubik darah.
"Serta ada kebocoran plasma, ada pendarahan ini masuk pasien DHF (Dengue Hemoragic Fever)," tutur Irin saat ditemui di kantornya, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (5/2/2019).
Menurutnya, yang didata adalah pasien yang memenuhi kriteria tersebut maka pembiayaan RS ditanggung Pemkab Ponorogo baik peserta BPJS maupun umum. Sedangkan pasien yang menderita DB namun jumlah trombositnya di atas 100 ribu/milimeter kubik darah, maka pembiayaan menjadi tanggung jawab BPJS. Sedangkan masyarakat umum membayar sendiri.
"Tentunya harus ada keterangan dari pihak RS jika dia termasuk pasien DHF, maka diminta KTP dan KK, untuk juknis masih belum, tapi kita terus berkomunikasi dengan RS," terang dia.
Namun data tersebut jauh dari fakta yang ada di lapangan. Data terakhir dari 5 rumah sakit (RS) ada 973 pasien dan 9 orang meninggal. Dengan rincian dari RSUD dr Harjono ada 347 pasien, RS Aisyiyah ada 260 pasien, RS Muhammadiyah 116 pasien, RS Darmayu 68 pasien dan RS Muslimat 182 pasien.
Sedangkan korban meninggal 9 orang rinciannya, 1 anak warga Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, 1 orang warga Desa Nglewan, Kecamatan Sambit, 1 orang warga Desa/Kecamatan Bungkal, 1 orang warga Desa Manuk, Kecamatan Siman, 1 anak dan 1 dewasa warga Desa Singkil, Kecamatan Balong, 1 dewasa warga Jalan Kalimantan, Kelurahan Mangkujayan, 1 anak Desa Pengkol, Kecamatan Kauman dan 1 anak atas nama Meisha Anindya Firagung Putri (5) warga Desa Josari, Kecamatan Jetis.
Irin menambahkan data di atas merupakan hasil diagnosa dokter dari rumah sakit. Sedangkan data yang dirilis sesuai dengan kriteria dari Dinkes Jatim.
"Jadi harus memenuhi kriteria kami, jika tidak ya tidak masuk dalam daftar," papar dia.
Irin pun mengingatkan masyarakat terkait pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara berkualitas. Artinya, membersihkan sarang nyamuk dengan 3M plus, mengubur, menguras, menimbun dan tidur dengan menggunakan kelambu serta mengoles tubuh dengan obat anti nyamuk.
"Alat fogging saat ini kita hanya ada 5, harapannya dalam 2-3 hari kedepan 10 alat fogging yang dipesan sudah datang dan bisa langsung digunakan," pungkas dia.
Simak Juga 'Mengenal Lebih Jauh Gejala DBD dan Cara Penyembuhannya':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini