Salah satunya minum jus kurma atau jus jambu. Di Blitar, penjualan jus dan buah jambu biji meningkta. Pemilik Kampung Jambu selaku produsen jus buah mengaku, permintaan jus dan buah jambu biji melonjak sampai 100 persen di akhir bulan Januari ini.
Kampung Jambu di Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro, ini menyediakan buah jambu biji segar dan hasil olahan. Para pembeli yang sudah mengetahui keberadaan Kampung Jambu, langsung datang untuk mendapatkan jus buah jambu segar.
"Sejak awal tahun baru memang pembelinya naik sampai 100 persen. Biasanya sehari hanya menjual 100 cup. Sekarang bisa sampai 200 cup," kata pemilik Kampung Jambu Mufid Raharjo ditemui detikcom di lahan jambunya, Jumat (1/2/2019).
Mufid selalu menyediakan jus buah jambu biji segar. Artinya, jus buah baru akan dibuat jika pembeli telah memesan. Untuk satu gelas jus jambu biji 250 ml, Mufid menjualnya seharga Rp 5.000.
Tak hanya jus jambu biji yang penjualannya meningkat, buah jambu biji pun mengalami kenaikan permintaan. Kebanyakan yang beli, keluarga pasien DBD yang dirawat di rumah sakit di daerah Kabupaten dan Kota Blitar. Mufid menjual buah jambu biji habis petik di kebunnya rata-rata Rp 6.000/kg.
"Hari-hari biasa sebelum wabah demam berdarah hanya menjual 50 kg/harinya. Sebulan terakhir ini dapat menjual 1 kwintal atau 100 kg/hari," imbuhnya.
![]() |
Sementara itu jambu biji diketahui berperan penting dalam proses pemulihan penyakit DBD. Berdasarkan penelitian, zat aktif yang ada di dalam jambu biji, yaitu trombinol, mampu merangsang trombopoietin lebih aktif. Sehingga dapat menghasilkan keping darah yang lebih banyak. Trombopoietin sendiri merupakan hormon yang berfungsi mengatur kadar jumlah trombosit pada tubuh.
Tidak hanya itu, kandungan vitamin yang banyak terdapat pada jambu biji cukup ampuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Satu di antara pelanggan jus buah jambu biji yang sudah merasakan manfaatnya adalah Eko Winarko. Eko setiap hari membeli jus jambu biji ini untuk dikonsumsi anaknya yang dirawat di rumah sakit karena DBD.
"Anak saya dirawat sudah empat hari. Selain pengobatan medis saya juga inisiatif herbal jus jambu merah. Alhamdulillah perlahan-lahan trombosit sudah naik dan segera diperbolehkan pulang," ujar warga Kecamatan Sananwetan ini.
Hal senada diungkapkan pengasuh salah satu pondok pesantren di Kanigoro Ahmad Zunaidi. Sebulan terakhir Ahmad Zunaidi rutin membeli jambu segar dari Kampung Jambu Karangsono untuk diolah menjadi jus jambu. Aktivitas ini rutin dilakukan setelah beberapa santri di ponpesnya terjangkit DBD.
Tonton video: Meningkat, Berkah Rezeki Jus Jambu di Blitar Melimpah
"Kami langganan sekitar satu bulan. Memang khusus untuk santri yang ada di pondok. Karena ada beberapa santri yang kena DBD. Setiap hari saya beli sekitar 10 kg jambu merah untuk diolah menjadi jus," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinkes Blitar, hingga kini tercatat 405 pasien DB. Jumlah itu terdiri 151 warga Kota Blitar. Sedangkan 254 orang merupakan warga Kabupaten Blitar dan 4 orang meninggal dunia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini