Siap Go International, ITS Kerja Sama dengan Universitas di Korsel

Siap Go International, ITS Kerja Sama dengan Universitas di Korsel

Suki - detikNews
Rabu, 30 Jan 2019 19:51 WIB
Foto: Humas ITS
Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin kerjasama dengan salah satu universitas di Korea. Kerja sama tersebut diharapkan menjadi salah satu pendukung bagi ITS untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia.

Untuk menjadi World Class University, ITS menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi mancanegara. Salah satunya kerjasama program joint-degree dengan Mokpo National University (MNU), Korea Selatan.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU dan MoA di Rektorat ITS. Penandatanganan dilakukan Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD dan Presiden MNU Prof Park Min Seo.

Kerjasama program joint-degree jenjang S1 itu dilakukan oleh Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS dengan Departemen Naval Architecture and Ocean Engineering MNU.


Dalam sambutannya Joni menyampaikan, kerja sama dengan MNU merupakan langkah yang baik untuk melakukan riset teknologi, terutama di bidang kemaritiman.

"ITS saat ini memiliki riset yang sangat banyak, khususnya bidang kemaritiman," ujar Joni dalam siaran pers yang diterima detikcom melalui humas ITS, Rabu (30/1/2019).

Sementara Park Min Soe mengatakan Korea dan Indonesia sama-sama memiliki laut yang luas. "Saya berharap ke depannya bidang maritim dapat membantu memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian," kata Park dalam bahasa Korea.

Kemudian salah satu delegasi MNU, Lee Chang Dai mengatakan, setiap tahunnya akan ada 80 mahasiswa ITS yang dikirim ke MNU.

"Dengan rincian sekitar 30 mahasiswa pada tahun pertama dan sisanya setelah tahun kedua," kata Lee.


Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc menyampaikan lebih rinci mengenai hal itu. Jadi, program joint degree itu nantinya berupa perkuliahan tiga tahun di ITS dan satu tahun di MNU.

"Mahasiswa akan mengambil sekitar 81 SKS (satuan kredit semester) di ITS dan 63 SKS di Mokpo National University," kata guru besar Teknik Sistem Perkapalan.

Ketut melanjutkan mahasiswa yang mengikuti program ini akan siap dengan tantangan industri 4.0. Mereka akan belajar mengenai produksi dan otomasi kapal. Ilmu yang sangat diperlukan untuk memajukan industri perkapalan di Indonesia.

"Selain itu mereka juga akan mendapatkan pengalaman magang di sana. Semoga mereka mampu menjawab tantangan dunia," pungkas Ketut. (fat/iwd)
Berita Terkait