"Jembatan Suroboyo telah kami sepakati dengan warga di Bulak akan dibuka pada bulan Februari. Tapi saya sudah menyampaikan sebelum saya buka, teman-teman harus buat surat kesepakatan dengan saya," kata kepala Bappeko Ery Cahyadi kepada detikcom, Rabu (30/1/2019).
Lalu apa saja isi surat kesepakatan itu? Ery mengatakan ada tiga poin kesepakatan yang telah disetujui oleh warga dan pihak Pemkot Surabaya.
"Satu akan ikut andil dalam pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan jembatan Suroboyo salah satunya adalah menjaga tidak adanya parkir liar," terang Ery.
"Yang kedua nantinya teman-teman yang masuk adalah warga sendiri yang berjualan. Yang ketiga jaga kebersihannya. Jangan nantinya itu jadi beban bagi saya," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Ery menegaskan pembangunan Jembatan Suroboyo peruntukannya untuk masyarakat bersama. Tentunya jika ada putaran ekonomi karena adanya jembatan tersebut pastinya akan mempunyai dampak juga pada warga setempat.
"Saya selalu sampaikan, pembangunan Jembatan Suroboyo adalah milik warga bersama. Ketika ekonomi berputar ya manfaatnya untuk masyarakat juga. Jangan hanya dilimpahkan ke Pemerintah Kota. Akhirnya, alhamdulillah mereka setuju," imbuh Ery.
Dengan dibukanya Jembatan Suroboyo, air mancur menari juga akan dioperasionalkan kembali. Pengoperasionalan akan dilakukan berbarengan dengan dibukanya Jembatan Suroboyo pada Februari mendatang.
"Ya, jadi kalau sudah dibuka (Jembatan Suroboyo) ya kita buka air mancurnya. Kita tandatangan (kesepakatan dengan warga setempat), kita lansung buka lagi air mancurnya, Insyaallah," kata Ery
Ery melanjutkan pengoperasionalan air mancur akan dilakukan seperti sediakala yakni pada akhir pekan Sabtu-Minggu. Hal itu dilakukan karena pemkot tidak ingin adanya pertunjukan tersebut malah mengganggu waktu belajar anak-anak.
"Insyaallah, air mancurnya akan kita buka Sabtu-Minggu. Karena apa, jangan sampai air mancur ini dibangun tapi merusak adik-adik kita. Maksudnya yang ingin melihat di sana," terang Ery.
"Karena air mancur ini kan sifatnya tidak berbayar kalau di luar negeri kan berbayar. Kalau di sini nggak. Jadi jangan sampai menggangu proses belajar adik-adik kita," ujarnya lagi.
Air mancur menari sendiri diketahui mulai tidak dioperasionalkan sekitar bulan Agustus 2018 dengan alasan masih dalam perbaikan. Selama perbaikan, masyarakat Surabaya selalu menunggu-nunggu kapan air mancur yang terletak di Kecamatan Bulak itu menari lagi. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini