Bupati Ponorogo Ragukan Kualitas Fogging Mandiri yang Dilakukan Warga

Ponorogo - Permasalahan paling krusial terkait kasus KLB DB di Ponorogo adalah masalah fogging. Selama ini, Pemkab Ponorogo hanya memiliki 5 alat fogging saja.

Padahal dari 21 kecamatan, ada 17 kecamatan yang warganya menderita DB. Hanya 4 kecamatan saja yang tidak mengalami DB yakni Kecamatan Ngebel, Sooko, Pulung dan Pudak.

Tentu saja, jumlah alat fogging dengan tingginya permintaan masyarakat tidak berimbang. Hal ini pun memicu beberapa masyarakat pun berinisiatif melakukan fogging secara mandiri. Namun sayang, menurut Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni fogging yang dilakukan masyarakat dianggap tidak memenuhi syarat kesehatan.

Baca juga: 3 Warga Meninggal, Bupati Ponorogo Tetapkan KLB Demam Berdarah

"Fogging mandiri ini bagus atas apresiasi masyarakat tapi alangkah baiknya bisa dikomunikasikan dengan Dinkes agar dilakukan pengecekan dan supervisi obat yang dipakai apa," tutur Ipong saat ditemui di rumah dinas Pringgitan, Selasa (29/1/2019).

Tapi, lanjut Ipong, tidak semua fogging mandiri diragukan hanya ada beberapa saja yang tidak memenuhi standart kesehatan. Masyarakat yang ingin melakukan fogging bisa melaporkan ke Puskesmas atau kantor Kecamatan masing-masing supaya bisa dicek oleh Dinkes Ponorogo terkait keamanan fogging yang dilakukan.

"Saya menyadari masalah ini, banyak desa-desa yang antre minta fogging tapi sudah berhari-hari belum terlayani. Makanya dengan status KLB ini kita bisa pengadaan alat fogging dengan dana oncall," terang dia.

Baca juga: Ponorogo KLB Demam Berdarah, Pasien Digratiskan Biaya Berobat

Ipong menambahkan pihaknya bakal mengadakan 12 set alat fogging dengan masing-masing senilai Rp 50 juta. "Total ada Rp 600 juta, itu alat yang sesuai standart kesehatan," papar dia.

Diharapkan nantinya dengan penambahan 12 alat fogging ini bisa memenuhi permintaan masyarakat. Pun juga masyarakat harus ikut serta aktif menjaga kebersihan lingkungan.

"Sudah saya sampaikan ke camat dan kepala Puskesmas supaya rutin diadakan kerja bakti bersih-bersih lingkungan, mudah-mudahan KLB DB ini bisa cepat berkurang," pungkas dia. (bdh/bdh)