Berdasarkan survei termutakhir Charta Politika, duet Jokowi-Maruf Amin masih unggul dengan elektabilitas 55,6 persen di Jatim dibanding Prabowo-Sandi sebesar 31,1 persen. Adapun yang tidak tahu atau tidak menjawab (undecided voters) 13,3 persen.
"Marjin keunggulan di antara dua kandidat masih cukup jauh, tapi segala kemungkinan tetap terbuka mengingat Pilpres masih akan berlangsung 17 April 2018. Masih ada waktu bagi kedua kandidat untuk memperkuat diri," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan resminya, Senin (28/1/2019).
Survei digelar 11-17 Desember 2018 terhadap 1.200 responden yang terdaftar sebagai pemilih di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei disebutkan sebesar +2.83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Yunarto mengatakan, secara tren, elektabilitas Jokowi meningkat jika dibandingkan dengan survei sebelumnya pada September 2018. Saat itu, elektabilitas Jokowi 50,1 persen, lalu menguat 55,6 persen pada Desember 2018. Prabowo-Sandiaga mengalami penurunan, dari sebelumnya 36,8 persen (September 2018) menjadi 31,1 persen (Desember 2018). Sedangkan undecided voters tidak banyak berubah, yaitu dari 13,1 persen menjadi 13,3 persen.
"Jika kita baca data tersebut, artinya ada migrasi dari pemilih Pak Prabowo menjadi pemilih Pak Jokowi di Jatim," ujar Yunarto.
Menurut Yunarto, ada banyak kemungkinan faktor yang menyebabkan migrasi pemilih. Di antaranya terkait mulai panasnya tim kampanye dalam menyosialisasikan Jokowi-Maruf di Jatim.
"Kemudian, bisa jadi ada pengaruh dari kejadian saat Pak Sandiaga Uno melangkahi makam salah seorang pendiri NU KH Bisri Syansuri di Jombang. Ada 78,9 persen responden dari yang mengetahui kejadian tersebut yang menilai itu sebagai hal tidak pantas. Wajar saja ini hal sensitif mengingat Jatim adalah basis NU," jelas Yunarto.
Beberapa momen keberhasilan pembangunan Jokowi juga bisa jadi pengungkit elektabilitas, seperti tersambungnya Tol Trans Jawa yang sudah memasuki wilayah Grati, Pasuruan, dan akan dilanjutkan hingga Banyuwangi.
Charta Politika mencatat, Jokowi unggul di semua daerah pemilihan (Dapil) di Jatim, kecuali dapil Jember-Lumajang dan dapil Madura.
Dihubungi terpisah, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Jokowi-Maruf, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, mengapresiasi hasil survei tersebut.
"Sebagai pendekatan akademik dalam membaca fenomena politik, tentu survei adalah referensi yang layak dicermati. Dari sana kita mengevaluasi, dapil mana menang, dapil mana masih tertinggal. Di sisa waktu sampai 17 April, akan dibenahi yang kurang, dan dijaga serta dipertebal yang sudah menang," kata mantan Kapolda Jatim tersebut.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (iwd/fat)