Mitos Serangan Babi Hutan Bagi Petani Ponorogo, Berkah?

Mitos Serangan Babi Hutan Bagi Petani Ponorogo, Berkah?

Charolin Pebrianti - detikNews
Jumat, 25 Jan 2019 19:01 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Warga Ponorogo memiliki mitos tersendiri terkait pengrusakan lahan pertanian oleh kawanan babi hutan. Salah satu warga Desa Duri, Kecamatan Slahung, Slamet, mengakuinya. Seperti apa ?

"Jadi mitos di masyarakat jika lahan miliknya diserang, pemilik tidak boleh marah," tutur salah satu warga Slamet saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (25/1/2019).

Sebab, menurut mitos yang berkembang di masyarakat jika lahannya diserang kawanan babi hutan dan tidak marah, musim panen selanjutnya hasilnya bagus. Bahkan lahanya tidak akan diserang kawanan babi hutan lagi.


"Harus ikhlas, nanti rezeki pasti datang lagi. Kalau marah justru malah gagal panen di musim tanam selanjutnya," imbuh dia.

Beruntung lahan ketela milik Slamet usai diserang kawanan babi hutan, dia tidak marah. Alhasil lahan jagung miliknya pun aman.

Namun berbeda halnya dengan nasib lahan Dadang Purnomo (40), usai lahan jagung miliknya diserang hingga 4 kali dalam kurun waktu seminggu. Dia pun marah dan dendam dengan kawanan babi hutan tersebut. Bahkan dia rela menjaga kebunnya hingga larut malam demi bisa menemui kawanan babi hutan yang menyerbu lahannya.


"Saya marah, soalnya ini tinggal sebulan lagi panen jagung saya. Tapi tiba-tiba dirusak kan akhirnya saya rugi," tukasnya.

Akibat ulahnya tersebut, mitos itu pun terjadi kepada Dadang. Selain lahan jagung miliknya, kawanan babi hutan pun merusak lahan rumput gajah miliknya.

"Kalau yang lahan rumput gajah itu, babi hutan mengais tanah mencari cacing dan entung tanah," pungkas dia. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.