Babi Hutan Serang Lahan Petani Ponorogo yang Siap Panen

Babi Hutan Serang Lahan Petani Ponorogo yang Siap Panen

Charolin Pebrianti - detikNews
Jumat, 25 Jan 2019 14:51 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Sejumlah petani di Ponorogo mengeluhkan serangan babi hutan di lahan jagung milik warga. Babi hutan itu menyerang ladang di Desa Duri, Kecamatan Slahung.

Salah satu warga Dadang Purnomo (40) mengatakan kerusakan lahan jagung miliknya terjadi sejak seminggu terakhir. Hampir tiap malam babi hutan turun gunung dan mencari makan di lahan milik warga.

"Iya lahan jagung saya rusak padahal kurang 1 bulan lagi panen, sudah 4 kali ini diserang babi hutan," terang Dadang saat ditemui detikcom di ladangnya, Jumat (25/1/2019).

Menurutnya, serangan ini baru terjadi pertama kali di desanya. Penyebabnya karena musim kemarau panjang, banyak lahan pertanian warga di hutan tidak bisa panen. Pun juga banyak tanaman di hutan yang tidak bisa dimakan karena kekeringan.


"Akhirnya babi atau celeng itu akhirnya turun gunung dan merusak lahan pertanian warga untuk mencari makanan," terang dia.

Letak lahan jagung milik Dadang berjarak 2 Km dari hutan. Dan tanaman jagung milik Dadang yang sudah berbuah dan siap panen.

Dari pantauan detikcom, lahan jagung tersebut tampak rusak seperti diinjak-injak hewan. Ratusan batang jagung roboh serta bonggol jagung habis usai dimakan babi hutan. Beberapa warga sempat melihat penampakan babi hutan saat menyerang lahan warga. Perkiraan ukurannya seperti kambing.

"Kalau lahan saya sudah ratusan batang yang dirusak, ya kalau dihitung kerugiannya sekitar Rp 1 juta," papar dia.


Selain Dadang, ada pula petani di Desa Ngilo-Ilo, Kecamatan Slahung, Parlan. Lahan ketela pun tidak luput dari serangan babi hutan. Banyak umbi-umbi ketela berserakan usai diserang babi.

"Dulu pernah serangan, tapi tidak sesering sekarang. Sepertinya populasi babi atau celeng itu meningkat makanya sekarang sering," tukasnya.

Selain jagung dan ketela, lahan yang ditanami kacang dan rumput gajah pun juga tidak luput dari serangan babi. Hanya saja untuk lahan rumput gajah yang diincar oleh babi hutan adalah cacing atau entung tanah.

"Kalau lahan rumput gajah bekas serangan babi hutan seperti dicakar-cakar tanahnya, kayaknya mengais mencari cacing dan entung," tandas dia.

Parlan berharap serangan babi hutan ini segera berakhir. Pasalnya, para petani tinggal menunggu hitungan hari ke masa panen. Mereka mengaku rugi akibat serangan babi hutan. Para petani pun tidak bisa menangkap babi tersebut karena takut. Belum ada perhatian pemerintah terkait permasalahan ini.

"Maunya kan panen nerima untung, ini belum panen sudah diserang. Ya otomatis rugi, kami harap tidak menyerang ke lahan warga lagi," pungkas dia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.