Warga mengaku lahan tersebut dirusak lantaran tidak tersedia bahan makanan di gunung. Akhirnya kawanan babi ini menyerang lahan pertanian milik warga. Selain lahan jagung, lahan umbi-umbian, seperti ketela dan bothe serta kacang pun tidak luput dari serangan.
"Biasanya kan babi hutan itu menyerang lahan warga yang ada didalam hutan, karena lahan diatas gunung gagal panen dan tidak tersedianya makanan, babi pun memilih turun gunung dan menyerang lahan pertanian warga," tutur salah satu petani, Dadang Purnomo (40), Jumat (25/1/2019).
Tak tanggung-tanggung jarak 3 KM dari puncak gunung menuju lahan warga, di dekat lereng menjadi sasaran kawanan babi hutan ini.
"Lahan saya seluas 200 meter persegi yang ditanami jagung sekarang sudah rusak seperempatnya," terang dia.
Sejumlah ratusan batang pun tampak roboh diterjang kawanan babi. Tampak pula bonggol jagung sisa pakan babi. Bekas injakan tapak kaki babi pun nampak jelas di lahan milik warga.
"Jagung itu sama babi disesepi (dimakan) terus dibuang. Kebetulan lahan saya kan yang mau panen, jadi jagungnya bisa dimakan dan menjadi sasaran kawanan babi. Kalau lahan lain kan belum panen," imbuh dia.
Menurut Dadang, total ada 6 kali serangan babi di lahannya dengan rincian 2 kali serangan saat musim kemarau kemarin dan 4 kali serangan dalam seminggu terakhir.
"Kemungkinan karena di atas tidak cukup pakan akhirnya kawanan babi ini memilih turun dan menyerang lahan warga, apalagi ini baru memasuki musim hujan jadi lebih sering cari pakan," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini